Erupsi Gunung Agung
Rekomendasi PVMBG untuk Masyarakat Termasuk Pendaki Terkait Erupsi Gunung Agung
Kepala PVMBG, Badan Geologi, Ir Kasbani Msc, mengatakan, masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan, agar . .
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, memberikan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat terkait erupsi Gunung Agung di Bali.
Kepala PVMBG, Badan Geologi, Ir Kasbani Msc, mengatakan, masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan, agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya.
"Zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius empat kilometer dan kawah puncak Gunung Agung. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru," katanya di ruang informasi kantornya, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (4/7/2018).
Baca: Jelang Asian Games 2018, Polri Pastikan Kesiapan Teknologi Pengamanan di Stadion Si Jalak Harupat
Baca: Sidang Gugat Cerai Lina terhadap Sule, Kembali Akan Digelar di Soreang Besok
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, sambung Kasbani, agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder.
Potensi ancaman bahaya sekunder dapat berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika matenai erupsi masih terpapar di area puncak.
"Area tandaan aliran Iahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," kata Kasbani.
Bidan Ramlah, Korban Selamat KM Lestari Maju, Tertahan Hujan dan Angin Kencang di Atas Kapal Miring https://t.co/EOdNukeCBU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 4, 2018
Kemudian, mengingat masih adanya potensi ancaman bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia, Kasbani mengatakan, seluruh masyarakat, agar senantiasa menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi ancaman bahaya abu vulkanik.
Pemerintah Daerah, BNPB, dan instansi atau Iembaga terkait lainnya, ujarnya, agar terus menjaga komunikasi di antara pihak-pihak terkait mitigasi bencana letusan Gunung Agung.
Sehingga, proses diseminasi informasi yang rutin dan cepat dapat terus terselenggara dengan baik.
"SeIuruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan agar tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gununh Agung secara rutin karena data pengamatan dapat secara cepat berubah sehingga upaya-upaya preventif untuk menjamin keselamatan udara dapat dilakukan," ujar Kasbani.
"Seluruh pihak diharapkan agar tetap menjaga kondusivitas suasana di Pulau Bali, tidak menyebarkan berita bohong dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Agung yang tidak jelas sumbernya," kata Kasbani menambahkan. (*)