Piala Dunia 2017
Kakak Beradik dari Timnas Maroko Ini Cetak Sejarah di Piala Dunia 2018
Sejarah kembali tercetak di Piala Dunia 2018 di Rusia. Kali ini giliran duo kakak-beradik di Timnas Maroko, Nordin dan Sofyan Aamarabat.
TRIBUNJABAR.ID - Sejarah kembali tercetak di Piala Dunia 2018 di Rusia. Kali ini giliran duo kakak-beradik di Timnas Maroko, Nordin dan Sofyan Aamarabat.
Pada laga perdana grup B, Jumat (15/6/2018), timnas Maroko harus mengakui keunggulan Iran dengan skor 0-1.
Gol bunuh diri Aziz Bouhaddouz pada menit kelima perpanjangan waktu babak kedua menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada laga tersebut.
Meski mengalami kekalahan, ada pemain dari timnas Maroko yang punya catatan manis pada laga tersebut.
Nordin Amrabat adalah pemain gaek berusia 31 tahun yang sudah jadi andalan Maroko sejak 2011 lalu.
Begitu pun pada laga ini, Nordin turun sebagai salah satu starter timnas Maroko.
Pada menit ke-76, pelatih timnas Maroko, Herve Renard, memutuskan untuk menarik keluar Nordin yang mengalami cedera.
Uniknya, sang pelatih menggantikan Nordin dengan Sofyan Amrabat, adik kandung dari Nordin.
Menurut catatan Gracenote yang dilansir BolaSport.com, ini adalah kali pertama dalam sepanjang sejarah Piala Dunia ada pemain pengganti yang masuk menggantikan saudaranya.
Nordin, sang kakak, memang sudah malang melintang di dunia sepak bola dengan usianya yang sudah 31 tahun.
Baca: Beredar Kabar Kapolri dan Jokowi Berpasangan Maju Pilpres 2019, Polda Jabar Pastikan Itu Hoax
Di level klub, Nordin pernah membela PSV Eindhoven, Galatasaray, Malaga, Watford, hingga Leganes.
Ia sudah 23 kali membela timnas Maroko dengan torehan empat gol.
Sedangkan Sofyan, sang adik yang lebih muda 10 tahun, baru memulai petualangannya di dunia si kulit bundar.
Baca: Puncak Arus Balik Via Terminal Leuwipanjang Diprediksi Terjadi pada H+5 dan H+6 Lebaran
Sofyan baru lima kali membela timnas senior Maroko.
Saat ini Sofyan membela klub Feyenoord di Liga Belanda.
Uniknya, meski membela Maroko, namun keduanya ternyata lahir dan besar di Belanda.
Keduanya sempat membela timnas junior Belanda sebelum memutuskan untuk membela Maroko di level senior.
Mereka bisa membela Maroko karena orang tua mereka memang berasal dari Maroko.