Percikan Api Korek Menimpa Kapas, Gudang di Rancaekek Pun Terbakar

Beruntung api langsung bisa dipadamkan oleh Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung sehingga hanya 30 persen bahan kapas yang terbakar.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Kisdiantoro
ISTIMEWA
Pemadam Kebakaran berusaha mematikan kebakaran di sebuah gudang kapas di Jalan Bantarsari, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung terbakar, Jumat (1/6/2018) sekitar pukul 09.30. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, RANCAEKEK - Bahan kapas di sebuah gudang di Jalan Bantarsari, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung terbakar, Jumat (1/6/2018) sekitar pukul 09.30.

Beruntung api langsung bisa dipadamkan oleh Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung sehingga hanya 30 persen bahan kapas yang terbakar.

Kepala Seksi Rescue Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Susanto menuturkan pihaknya menerima laporan sekitar 09.30 dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Unit Rancaekek tiba 15 menit kemudian di lokasi.

"Kebakaran menimpa sebuah gudang home industri, yang terbakar hanya bahan baku berupa kapas saja sekitar 30 persen. Tidak seperti kemarin (Dayeuhkolot)," ujarnya melalui telepon seluler.


Susanto menuturkan api dipadamkan selama setengah jam lamanya. Kobaran api sempat dipadamkan oleh pemilik menggunakan air seadanya.

Selang 15 menit Diskar datang dan menurunkan dua unit mobil pemadam kebarakan dari Unit Rancaekek. Beruntung api tidak sempat merembet ke gedung sehingga api hanya membakar bahan baku saja.

Baca: Persib Bandung Memang Kalah dari Bhayangkara FC, tapi Bobotoh Justru Dapat Pujian dari Pelatih Lawan

"Penyebabnya human eror. Dugaan sementara api berasal dari percikan yang berasal dari korek menimpa bahan kapas yang mudah terbakar," katanya.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian materi diduga mencapai sekitar Rp 100 juta. Susanto menyarankan agar setiap home industri menyediakan alat pemadam kebakaran (Apar) atau tabung gas kebakaran.

"Sampai bulan ini menurun dibanding tahun lalu di bulan yang sama, sekitar 10-15 kejadian saja. Selama ramadan kebarakan memang kerap terjadi karena human eror. Lupa mematikan kompor, lampu, obat nyamuk dan di daerah juga masih banyak yang memakai tungku, dan lupa dimatikan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved