Selalu Ada Surat Suara Gagal, KPU Purwakarta Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara Pilbup Purwakarta
Pada penyortiran hari pertama saja, petugas sortir telah banyak menemukan kerusakan pada surat suara.
Penulis: Haryanto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sabtu (26/5/2018) ini, KPU Purwakarta mulai menyortir dan melakukan pelipatan surat suara, yang datang pada Rabu (23/5/2018) lalu.
Ketua KPU Purwakarta, Ramlan Maulana, menyebut, penyortiran tersebut untuk surat suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta.
"Sortir surat suara ini memastikan bahwa surat suara yang nantinya akan didistribusikan ke TPS adalah surat suara yang bisa digunakan dan dicoblos tanpa adanya kecacatan," kata Ramlan saat ditemui di kabtornya, Jalan Flamboyan, Nagri Kaler, Purwakarta, Sabtu (26/5/2018).
Viral, Beredar Video Pangeran Harry Ikut Acara Buka Puasa dengan Umat Muslim di London https://t.co/DmBwLUMqXR via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 26, 2018
Proses sortir menjadi penting, sebab, kata Ramlan, setiap dus surat suara selalu ada surat yang tidak bisa digunakan.
Surat suara tersebut kerap mengalami kerusakan, antara lain berlubang, ada bercak tinta, hingga warna atau gambar yang tidak sesuai.
"Sehingga memungkinkan surat suara itu tidak bisa digunakan. Nah petugas sortir ini begitu, memastikan surat suara bisa digunakan," ucapnya.
Pada penyortiran hari pertama saja, petugas sortir telah banyak menemukan kerusakan pada surat suara.
Saat Tribun Jabar mengikuti proses sortir, ditemukan ada beberapa surat suara yang tidak sesuai. Seperti halnya ada lubang di kertas pemilihan, tinta hitam yang menghalangi gambar cabup, hingga yang warnanya buram.
"Baru beberapa jam, tadi sudah menemukan ada beberapa surat yang rusak. Nantinya dikumpulkan untuk dimusnahkan," ujar dia.
Sebanyak 669.853 surat suara yang dicek dan dilipat, Ramlan menargetkan lima hari pengerjaan.
Warga sekitar kantor KPU diberdayakan untuk melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara.
"Ada 150 warga menjadi petugas sortir. Mudah mudahan proses ini lebih cepat selesai akan lebih baik," kata Ramlan menambahkan.
Baca: Sejarah Masjid Lautze Bandung: Jadi Pusat Informasi Islam untuk Etnis Tionghoa
Baca: Mau Berangkat ke Bandung? Ini Pantauan Arus Lalu Lintas di Kawasan Pasteur