Habiskan Dana Rp 40 Miliar, Command Centre Jawa Barat Akhirnya Diluncurkan

Kemudian di bagian depan terdapat layar besar yang berfungsi menampilkan aplikasi dan gambar saat command Center bekerja.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Theofilus Richard
Peresmian Command Center, Gedung Sate, Jumat (11/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Secara resmi, Command Center Jawa Barat diluncurkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher, di Gedung Sate, Jumat (11/5/2018).

Command Center merupakan rumah besar aplikasi dan integrasi data Pemprov Jawa Barat yang dapat menghubungkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Command Center terletak di lantai dasar Gedung Sate.

Dalam ruangan tersebut, terlihat  beberpa komputer.

Baca: Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Tambun Tinggal di Rumah Kontrakan Bersama Kakaknya

Kemudian di bagian depan terdapat layar besar yang berfungsi menampilkan aplikasi dan gambar saat Command Center bekerja.

Aher mengatakan Command Center akan sangat berguna terutama dalam pelayanan publik.

"Tidak mungkin menjawab keluhan dari Ujung Genteng yang harus dilalui melalui perjalanan darat 10 jam, tidak mungkin mereka lapor tanpa komunikasi cepat," ujarnya ketika ditemui setelah peluncuran Command Center.

Awalnya Pemprov Jawa Barat akan membuat data Center yang menghubungkan lima aplikasi.

Baca: Risa Saraswati Tulis Lagu dan Buku untuk 5 Sahabatnya yang Tak Terlihat

Kelimanya adalah RKPD online dari Bappeda, sistem informasi keuangan daerah, sistem pengendalian program, biro pembangunan, pengawasan aset, dan e-sakit.

Kemudian Aher berinisiatif untuk menggabung semua aplikasi dan data dari semua OPD Pemprov Jabar.

"Lebih baik kami buat rumah besar untuk mengumpulkan data apapun yang diperlukan, data tidak hanya dbatasi kewenangan provinsi tapi data semua data," ujarnya.

Selain data dari OPD, Command Center juga mengumpulkan banyak data yang dapat mendukung perencanaan pembangunan.

Baca: Kocak! Anjing Hitam Ini Ternya Bisa Belanja Kue Sendiri, Lihat Apa yang Dibawa ke Kantin

"Semua data ada, termasuk data kopi dan teh. Semisal berapa hektar kebun teh milik BUMN dan BUMD, kemudian geospasial, kami melihat di Purwakrta lahan teh milik rakyat berapa, ternyata bolong-bolong, kalau teh BUMN bagus, 1 hektar 10 ribu pohon, milik rakyat hanya lima ribu. Nanti bisa ditambah jumlah pohonnya, " kata Aher menyontohkan.

Pembangunan Command Center ini memerlukan biaya sekira Rp 40 miliar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved