Abah Oo, Miliki Kemampuan Memperbaiki Radio Antik Secara Tidak Sengaja, Begini Kisahnya

Duduk di sofa ruang tengahnya, Abah Oo bercerita bagaimana awalnya dia menekuni bidang jasa perbaikan radio antik.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yongky Yulius
Dokter radio antik, Oo Kholid alia Abah Oo (76), saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Jalan Babakan Ciparay No 36, RT 03/08, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Senin (30/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Oo Kholid (76) atau akrab disapa Abah Oo, memiliki kemampuan memperbaiki radio antik jenis radio tabung karena berawal dari ketidaksengajaan.

Dalam tulisan Tribun Jabar sebelumnya, diceritakan, Abah Oo adalah pria yang dijuluki sebagai dokter radio antik karena mampu memperbaiki beragam kerusakan radio antik, khususnya jenis radio tabung, dari berbagai merk.

"Pertama karena memang ini adalah kebutuhan, kedua karena memang saya hobi memperbaiki radio antik, itu alasannya," ujarnya di Jalan Babakan Ciparay No 36, RT 03/08, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Senin (30/4/2018).

Baca: Perbedaan Xiaomi Note 5 dan Redmi Note 5 Pro - Spesifikasi, Kelebihan, hingga Harga, Pilih Mana?

Duduk di sofa ruang tengahnya, Abah Oo bercerita bagaimana awalnya dia menekuni bidang jasa perbaikan radio antik.

Matanya dipejamkan, lalu tangannya diletakkan di keningnya. Dia melakukan itu seolah sedang mengingat masa lalunya, puluhan tahun lalu.

"Waktu itu sekitar tahun 1961. Setelah lulus sekolah, saya langsung ikut orangtua, orangtua dulu buka jasa menjahit di Jalan Arjuna. Lama kelamaan, saya yang gantikan orangtua saya," ujar Abah Oo.

Saat itu dia mengaku juga memiliki kemampuan menjahit. Kemampuan itu dia dapatkan selama sekolah.


"Bisa. Waktu itu saya bisa menjahit karena sering ikut praktikum di sekolah," katanya.

Namun, saat sedang menekuni usaha menjahit itu, Abah Oo tak sengaja tertarik pada sebuah radio tabung. Bukan radio tabung buatan pabrik, melainkan radio tabung handmade atau buatan tangan.

"Saya penasaran kalau ada sekolahnya buat bikin ini (radio), saya mau belajar di sana. Akhirnya ada yang bilang ada sekolahnya di Jalan Garuda, tapi itu sekolah yang kecil, enggak sebesar di Jalan Riau," ujar Abah Oo.

Awalnya, dia sempat ditolak untuk belajar di sekolah itu. Alasannya, karena Abah Oo bukan lulusan dari perguruan tinggi.

"Lama kelamaan akhirnya saya diterima karena saya sering ke sana. Di sana saya tunjukkan saya bisa berprestasi dan mengalahkan murid-murid lulusan perguruan tinggi. Selama setahun saya belajar di sana," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved