Crowde, Aplikasi untuk Investasi di Bidang Pertanian, Jangan Khawatir Tertipu!
"Dengan crowd-investment framework, crowde menjadi wadah bagi pemodal untuk membantu petani Indonesia," ujar Yohan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pernahkah Anda berpikir maraknya pembangunan lahan yang luas telah merusak lahan para petani untuk bercocok tanam?
Gedung-gedung bertingkat tampak mengindahkan lahan perkotaan, lahan untuk bercocok tanam mulai menghilang dan masyarakat kota mulai kesulitan mendapatkan bahan pangan.
Meningkatkan sektor industri membuat para petani mulai mengembangkan sektor pertanian di daerah-daerah.
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris memiliki sektor pertanian di mana sebagian penduduknya mayoritas adalah petani.
Seorang pria muda yang dilahirkan dari keluarga petani, Yohanes Sugihtononugroho (26) membuat sebuah gebrakan baru di bidang teknologi untuk membantu petani yang bernama aplikasi Crowde.
Begini Cara Mengetahui Data Facebook Anda Bocor atau Tidak https://t.co/ZDaCjidYAo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 16, 2018
Yohanes mengatakan aplikasi ini diperuntukan bagi teman Crowde yang ingin mengakses secara langsung proyek yang akan dipinjami modal atau yang sedang berjalan di manapun dan kapanpun.
"Dengan crowd-investment framework, crowde menjadi wadah bagi pemodal untuk membantu petani Indonesia," ujar Yohan di Butterfeld Kitchen, Jalan Dipatiu Ukur No 5, Senin (16/5/2018).
Aplikasi mobil crowde sangat mudah digunakan. Anda bisa melakukan registrasi, memilih proyek tani yang ingin diinvestasikan, menghitung proyeksi keuntungan dari proyek tani bersangkutan, dan melakukan transaksi secara langsung.
-
Pemprov Jabar Berikan Sertifikat Halal Gratis UMKM
-
Proses Izin Investasi Sampai 2 Tahun, Deddy Mizwar : Tak Ada Cara Lain, Harus Dipercepat
-
Merasa Tertipu, Ratusan Nasabah BMT Global Insani Menuntut Pengembalian Uang
-
30 Jamaah Haji Terancam Gagal, Nasabah BMT Global Insani Mengadu ke LBH
-
96 Traktor dan 10 Pompa Air Diberikan kepada Petani Sebagai Ganti Kerugian Akibat Banjir