Pengusaha Ini Sebut Ikan di Waduk Saguling Tidak Baik untuk Dikonsumsi
"Untuk pemancingan di tempat itu ikan hanya bisa bertahan di hari Minggu karena hari itu pabrik enggak buang limbah," ujarnya.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Seorang pengusaha bernama Harry Kiss, menyebut Waduk Saguling sebagai satu di antara waduk yang sudah tercemar.
Pengusaha yang membuat ramuan penjernih air sungai itu, mengatakan ikan yang ada di Waduk Saguling tidak baik dikonsumsi.
Ia mengatakan, TDS (Total Dissolve Solids) atau ukuran untuk mengukur logam berat, di Waduk Saguling sudah sangat parah.
"Yang berbahaya, kami ke Saguling, di sana TDS-nya bisa 520 ppm, airnya sangat tercemar," ujar Harry Kiss saat ditemui di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, Minggu (25/3/2018).
Duel Pertegas Status Elite, Berikut Fakta dan Prediksi Sriwijaya FC Kontra Persib Bandung https://t.co/Abr6zlWBEu via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 1, 2018
Padahal, sepengetahuannya, air ukuran TDS air sungai menurut WHO, harus di bawah 30 ppm.
Fakta tersebut, kata Harry Kiss sangat mengkhawatirkan.
"Untuk pemancingan di tempat itu ikan hanya bisa bertahan di hari Minggu karena hari itu pabrik enggak buang limbah," ujarnya.
Baca: Waspada Macet! Hari Terakhir Long Weekend, Diperkirakan 90 Ribu Mobil Melintas di Tol Cikarang
Menurutnya, ikan di Waduk Saguling sudah pasti tercemar limbah pabrik.
Saat ini, Harry Kiss sedang mengembangkan ramuan penjernih air yang ia beri nama Harum Organik Citarum (HOC). (*)
Tetapi, untuk langkah pertama ramuan tersebut akan digunakan di Sungai Citarum.
Setelah itu, baru akan ia terapkan ke aliran sungai lainnya.