Miris! Damkar Sumedang Hanya Miliki Empat Jaket Keselamatan, Semuanya Tak Layak Pakai

Pemberian jaket keselamatan dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi memiliki arti besar bagi Damkar Kabupaten Sumedang.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Isal Mawardi
Tribun Jabar/ Gani Kurniawan
Ilustrasi - Petugas Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung mempraktikkan cara menangkap seekor ular saat mengikuti Pelatihan Animal Rescue di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (26/3/2018). Pelatihan yang diberikan oleh perawat satwa dan tenaga medis satwa Kebun Binatang Bandung itu, untuk meningkatkan kemampuan petugas DPPK Kota Bandung dalam menangani satwa lepas di pemukiman warga, seperti reptil, primata, burung, musang, tawon, dan yang lainnya 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pemberian jaket keselamatan dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi memiliki arti besar bagi Damkar Kabupaten Sumedang.

Sebelum ada pemberian dari Damkar Kota Cimahi, Damkar Kabupaten Sumedang Upt wilayah Sumedang Kota hanya memiliki empat jaket keselamatan.

Jaket keselamatan milik Damkar Kabupaten Sumedang Upt wilayah Sumedang Kota pun kondisinya menyedihkan.

Hal tersebut diungkapkan Deni Gumilar (30), petugas Damkar Damkar Kabupaten Sumedang Upt wilayah Sumedang Kota, ketika ditemui Tribun Jabar di Kantor Damkar Kabupaten Sumedang Upt wilayah Sumedang Kota, Sabtu (31/3/2018).

"Jaket keselamatan atau safety jacket yang kami miliki memang sudah tidak layak pakai," ujar Deni Gumilar.

Bahkan, Deni Gumilar menyampaikan, jaket yang dimiliki Damkar Kabupaten Sumedang sudah dinilai membahayakan oleh petugas Damkar Kota Cimahi.

Baca: Bukanya dari Pemerintah Daerah, Damkar Sumedang Justru Dapatkan Bantuan 15 Jaket dari Damkar Cimahi

Hal tersebut karena usia jaket yang sudah tua dan kualitas jaket yang buruk, jauh di bawah standar jaket keselamatan untuk petugas Damkar.

"Seharusnya safety jacket itu semua anggota wajib pakai untuk pelindung diri, tapi jumlahnya terbatas," ujar Deni Gumilar.

Karena jumlahnya terbatas, petugas yang menggunakan jaket pelindung saat bertugas hanya nozzleman dan helper saja.


Nozzleman sendiri adalah petugas yang bertugas untuk menyemprotkan air dari kepala selang ke api, nozzleman lah yang memiliki kemungkinan paling besar langsung kontak dengan api maupun asap dari kebakaran.

"Makanya kami benar-benar berterimakasih atas bantuan jaket pelindung," ujar Deni.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved