Teknologi Tinggi Pengelolaan Sampah, Aher Opitimistis Bisa Diterapkan di Jabar

"Nah, bisa saja kita sekolahkan anak ITB misalnya untuk mempelajari teknologi itu (pengolahan sampah)," tutur dia.

Editor: Yudha Maulana
Dok Humas Provinsi Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) bersama sejumlah delegasi Jawa Barat lainnya berkunjung ke perusahaan pengelolaan sampah Sysav, di Malmo, Skane Region, Senin (26/3/2018) siang waktu setempat. 

TRIBUNJABAR.ID, MALMO - Pada Kunjungan Kerjanya ke Swedia, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) bersama sejumlah delegasi Jawa Barat lainnya berkunjung ke perusahaan pengelolaan sampah Sysav, di Malmo, Skane Region, Senin (26/3/2018) siang waktu setempat.

Perusahaan ini memiliki dua anak perusahaan, yakni Sysav Industri AB dan Sysav Utveckling AB.

Sysav AB menangani limbah industri dan komersial serta limbah rumah tangga yang mudah terbakar. Limbah itu berasal dari kota dan daerah di luar kotamadya pemilik Sysav.

Sedangkan Sysav Utveckling AB, Sysav Research & Development AB membiayai dan menjalankan proyek untuk mengembangkan dan meningkatkan metode dan teknologi yang ada dan baru di bidang pengelolaan limbah.

Kaitannya dengan kunjungan tersebut, Aher menyebut bahwa hal itu dilakukan sebagai penjajakan, dan masih dalam tahap pembicaraan.

"Kita masih dalam tahap pembicaraan, dan ini penjajakan. Kalau teknologi yang digunakan di Sysav ini diterapkan di Jawa Barat bisa saja, tapi memang mahal," kata Aher di sela kunjungannya.

Kendati begitu, kata dia, di Indonesia, termasuk Jawa Barat banyak orang-orang cerdas bahkan mampu menjadi sesuatu, tak terkecuali untuk menguasai teknologi pengolahan sampah seperti di sini.

"Nah, bisa saja kita sekolahkan anak ITB misalnya untuk mempelajari teknologi itu (pengolahan sampah)," tutur dia.

Lebih lanjut Aher menegaskan bahwa teknologi pengelolaan sampah di Sysav bisa diterapkan di Jawa Barat.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Prov. Jabar Eddy Nasution mengatakan bahwa teknologi pengelolaan sampah itu memang mahal. Namun kata dia, hasilnya cukup positif.

Kendati begitu, Edi menyebut bahwa pola hidup dan budaya membuang sampah masyarakat di Jabar pun perlahan harus diarahkan.

"Orang kita ini kan cenderung membuang sampah ke lokasi terdekat. Jarang yang mau menenteng sampah hingga ke tempat sampah," kata dia.

Jadi, kata Edi, memang penting juga disediakan tempat sampah tak jauh dari rumah atau tempat beraktivitas. Dengan begitu, tidak ada lagi membuang sampah sembarangan.

Dengan begitu, penerapan teknologi pun efektif karena persediaan dan tempat sampahnya jelas.

Meski demikian Edi mengaku bahwa di sini (Malmo) dan Jawa Barat berbeda, selain kesadaran masyarakat, curah hujan di Jabar pun tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved