Dinas UMKM Perindag KotaTasikmalaya Tak Temukan Sarden Bercacing Pita Saat Sidak

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Dinas UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tasikmalaya melakukan pengecekan produk sarden di sejumlah pusat perbelanjaan, Senin (26/3/2018) Siang.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi ketiga produk tersebut beredar di Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai penemuan cacing pita dalam sebuah produk impor sarden kalengan beberapa waktu lalu.

Diketahui ada tiga produk sarden kalengan yang terindikasi mengandung cacing dalam ikan mackerel di dalamnya.

Di antaranya sarden kalengan bermerk Farmerjack, IO, dan Hoki yang merupakan produk impor.

Baca: Alat Berat Keruk Sampah Sisa Banjir Bandang di Cicaheum, Arus Lalu Lintas Pun Tersendat

Untuk mengantisipasi ketiga produk tersebut beredar di Kota Tasikmalaya

Petugas menyisir beberapa pusat perbelanjaan di antaranya di Supermarket Asia Plaza yang berada Supermarket Yogya yang berada di di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Uron menyatakan dalam pengecekan ini tidak ditemukan produk sarden yang disinyalir mengandung cacing pita tersebut.

Baca: Ketika Ketua Fraksi PKB Keceplosan Sebut Cak Imin Sebagai Wakil Presiden, Peserta Sidang Tertawa

"Setelah melakukan pengecekan terhadap tiga merk yang dicurigai tidak ditemukan, diketahui juga kedua pusat perbelanjaan tidak menerima produk impor tersebut," katanya saat ditemui disela-sela sidak.

Menurutnya hal ini dilakukan sebagai upaya kewaspadaan dari pihaknya ditakutkan adanya peredaran ketiga produk tersebut di Kota Tasikmalaya.

Selain menyisir pusat perbelanjaan modern, pihaknya akan melakukan pengawasan di pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya.

Baca: Wangi Rempah langsung Tercium Begitu Lewati Pintu Masuk Resto Taste of India

"Untuk pasar tradisional mungkin kami akan tetap melakukan pengawasan, namun menurut informasi di provinsi memang produk tersebut tidak masuk," ujarnya.