Sungguh Malang, Pengantin Wanita Ini Harus Hadiri Resepsinya Tanpa Sang Suami, Kisahnya Bikin Haru
Manusia hanya bisa berencana, dan tuhan yang menentukan akhirnya. Begitulah gambaran kisah perempuan malang ini
TRIBUNJABAR.ID - Manusia hanya bisa berencana, dan tuhan yang menentukan akhirnya. Begitulah gambaran kisah perempuan yang terpaksa menghadiri pesta pernikahannya seorang diri.
Dilansir TribunWow.com dari World of Buzz pada Rabu (21/3/2018), Badriyah Amirullah, seorang wanita berusia 26 tahun dari Johor, Malaysia, harus menjalani upacara 'bersanding' sendirian karena suaminya tidak dapat menghadiri pernikahan mereka.
Suaminya, Mohamad Syaiful Izwan Mohamad Shah yang juga berusia 26 tahun tidak dapat menghadirinya karena ia harus berlatih di pekerjaannya sebagai pemadam kebakaran.
Hal ini terjadi lantaran cuti kerjanya untuk menikah tidak disetujui oleh atasannya.

Pasangan itu telah mengikat hubungan pada 18 November tahun lalu dan mengadakan upacara untuk keluarga pengantin wanita di Kampung Melayu Majidee, Johor.
Namun, resepsi untuk keluarga mempelai laki-laki dijadwalkan akan diadakan kemudian hari karena mereka harus mengatur keluarga besarnya yang tersebar di Terengganu, Kedah, dan Perak.
Awalnya, pasangan ini senang karena cuti menikah Syaiful dari pelatihan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Terengganu disetujui.
"Dia diberi cuti tiga hari dan seharusnya kembali bertugas pada hari Senin 19 November. Jadi kami pikir tidak ada masalah lagi. Kami senang dengan rencana upacara 'bersanding' untuk kedua kalinya. Tapi ternyata, kita hanya bisa merencanakan, Tuhan yang memutuskan," kata Badriyah.

Syaiful yang seharusnya menyelesaikan pelatihannya pada bulan Juli sebelum ditugaskan ke pemadam kebakaran tidak dapat memperoleh cuti yang diperlukan.
Badriyah tidak punya pilihan selain menghadiri upacara 'bersanding' sendiri.
Meskipun dia hampir menangis saat memikirkan dia harus menghadirinya sendirian, pada akhirnya dia memutuskan untuk bersikap berani.
"Saya bersyukur mertua saya yang menghibur dan menenangkan saya. Mereka mendesak saya untuk tetap kuat dan santai saja, melihat semua persiapan pernikahan sudah ada. Saya pikir, saya tidak akan bisa melakukannya tanpa mereka," tambahnya.

Bahkan, Badriyah hampir tidak ingin mengenakan pakaian pernikahan lengkapnya untuk upacara.
Tetapi suaminya meyakinkan bahwa dia harus melakukannya.
"Suamiku bilang akan lebih baik jika aku melakukannya. 'kamu masih pengantin', katanya dan kita akan memiliki banyak anggota keluarga yang hadir," jelas Badriyah.