Uber Akan Hengkang dari Indonesia? Simak Sepak Terjang Mereka di Asia Tenggara
Kini beredar kabar Uber akan mengakhiri bisnisnya di Asia Tenggara. Saat awal masuk, Pemerintah Jakarta dan Organda melarang.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Perusahaan berbasis dalam jaringan (daring) Uber dikabarkan akan hengkang dari Asia Tenggara.
Dilansir dari Techinasia.com, Uber awalnya didirikan oleh dua pemuda Garret Camp dan Travis Kalanick.
Akhirnya Layanan UberCab lahir di San Francisco pada tahun 2010 dengan dana terbatas dan sedikit karyawan.
Kemudahan yang ditawarkan Uber yakni pengguna tinggal memanggil taksi dan membayar dengan kartu kredit, membuatnya mulai dilirik.
Dikutip dari laman resminya, kini Uber telah ada di 9 kawasan berbagai belahan dunia diantaranya Amerika Utara, Amerika Tengah dan Selatan, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Australia, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara.
Seperti di Amerika, Uber berhadapan dengan Lyft dan SideCar sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa menghubungkan pengemudi dan pengendara.
Di Indonesia sendiri, Uber masuk pada Agustus 2014.
Saat awal Uber masuk, Pemerintah Kota DKI Jakarta dan Organda melarang peredarannya.
Ditlantas Polda Metro Jaya, petugas Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, dan anggota Satpol Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta bahkan hingga membuat satuan tugas (satgas) khusus untuk memburu mobil taksi Uber dan mobil omprengan berplat hitam lainnya.
Selain dilarang oleh otoritas, Uber awalnya kurang terkenal di Indonesia karena hanya menerima pembayaran melalui kartu kredit.
Namun, Uber mulai berbenah diri di Indonesia khususnya menerapkan opsi pembayaran secara tunai pada 2015.
Saat itu, Indonesia menjadi negara keenam di seluruh dunia dan ketiga di Asia Tenggara yang diterapkan kebijakan ini.
"Kami tahu bahwa pembayaran tunai masih opsi pembayaran yang dominan untuk jutaan masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota yang kecil," kata General Manager Uber untuk kawasan Asia Tenggara dan Australia, Mike Brown.Uber sebagai layanan transportasi online yang bisnisnya mencakup ranah global menghadapi persaingan di Asia Tenggara khususnya di Indonesia.
Adanya Grab dan Go-Jek yang memiliki spesifik fokus ke pasar Indonesia membuat Uber perlu menerapkan strategi tertentu.