Diusir Ibu Tiri, Perjalanan Rizky ke Ayahnya Akhirnya Pupus Setelah Dua Hari Tak Makan

Rizky sedang memegangi perutnya karena menahan lapar ketika Ganjar menemukannya.

Editor: Ravianto
WARTA KOTA, DWI RIZKI
Diusir ibu tiri, M Rizky Wijaya, bocah berusia 11 tahun ingin menyusul ayahnya yang tinggal di Boyolali. Apa daya, baru berjalan sampai Klender dia sudah tak kuat karena dua hari tak makan. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Perjalanan menuju sang Ayah di Boyolali Jawa Tengah yang dilakoni M Rizky Wijaya, bocah berusia 11 tahun, akhirnya pupus di tengah jalan.

Bocah malang itu menyerah dengan rasa laparnya karena dua hari belakangan tidak makan.

Dia kemudian ditemukan seorang warga bernama Ganjar Surapermana di depan Komplek Bumi Malaka Asri, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa (20/2/2018) petang.

Petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Timur, Amiruddin, mengatakan, warga khawatir dengan kondisi Rizky lalu memberinya makan dan menanyakan alamat rumahnya.

Rizky mengaku tinggal bersama ibu tirinya, tapi tak tahu di mana alamat rumahnya. Jalan pulang ke sana pun dia tak paham.

Baca: Datangi Rumah Terduga Pelakor, Bu Dendy Ngotot Lakukan Hal ini, Ketua RT pun Turun Tangan

Baca: Michael Essien Tak Jadi Tumbal Persib Bandung demi Jonathan Bauman?

Baca: Beredar Foto-foto Ovie Alias Bu Dendy saat jadi Biduan Dangdut, Masa Lalunya Makin Terbongkar

Dia kemudian diantar ke Polsubsektor (Pospol) Klender. Petugas piket Aiptu Hari Agus yang menerimanya.

"Setelah dapat laporan dari Pospol, saya langsung temui anaknya," kata Amirudin kepada Warta Kota, Rabu (21/2/2018).

Ternyata alasan dia terlantar karena diusir dari rumahnya oleh ibu tirinya, Yanti, sejak Senin kemarin. Sementara bapak kandungnya Eko Cahyanto sedang bekerja menjadi buruh di daerah Boyolali, Jawa Tengah," 

Amirudin memilih membawa Rizky ke panti sosial anak di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Rizky tidak hanya akan diasuh, bocah itu juga dapat melanjutkan sekolah yang semula sempat terputus.

"Untuk menghindari segala hal buruk yang mungkin terjadi terhadap anak, maka kami menyerahkan ke panti sosial pembinaan anak agar mendapatkan perlindungan, perawatan serta pengawasan yang lebih baik. Dia juga bisa kembali sekolah, karena terakhir dia kelas lima SD (Sekolah Dasar), keputusan ini menunggu pihak keluarga yang datang," tutupnya menambahkan. (Dwi Rizki)


Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved