Berbeda dengan Sekolah Lainnya, UTS di Madrasah Muallimin Manba'ul Huda Berbentuk Presentasi Karya
Ada yang beda dengan Madrasah Muallimin Manba'ul Huda, Jalan Cijawura IV, Bandung, ketika menggelar UTS
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fidya Alifa
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ada yang beda dengan Madrasah Muallimin Manba'ul Huda, Jalan Cijawura IV, Kota Bandung, ketika menggelar ujian sekolah tengah semester (UTS).
Umumnya sekolah lain, menggelar UTS berbentuk ujian tulis dan ujian praktik, sementara di Madrasah Muallimin Manba'ul Huda, UTS dikemas melalui presentasi karya santri atau yang disebut Presentasi Karya Inovasi Santri (Pakis).
Pakis ini sudah diterapkan pada dua tahun yang lalu. Setiap tahunnya diadakan dua Pakis.
Setiap Pakis memiliki tema tersendiri. Pakis pertama bertema Go Green Lifestyle.
Baca: Heboh! Roy Kiyoshi Usir Wanita yang Bawa Jimat Ini dari Studio: Ini Bukan Ajang Ngetes Ilmu!
Para Santri membuat barang bekas menjadi barang yang layak pakai.
Dua kelompok membuat teleskop berbahan pipa bekas. Pipa-pipa ini mereka rakit sedemikian rupa sampai menjadi teropong yang dapat digunakan.
Pakis ke-dua para santri membuat buku dan video. Salma Fifeeh, satu di antara santri membuat buku berjudul Shaalihaa without Feminism.
Buku ini menjelaskan tentang pandangan islma yang menghormati wanita tanpa perlu menjadi feminis.
"Uang Hasil Penjualan Essien Bisa Digunakan Benahi Fasilitas Latihan Persib"https://t.co/R1dNmwhbhO
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 21, 2018
Selain Salma, santri yang lain membuat buku dan video mengenai tutorial memandikan jenazah, murotal, motivasi, dan pembagian waris.
Tahun ini yang merupakan Pakis ke-empat, bertema Tribute to A Hasan. Para santri membuat barang-barang yang membangkitkan kembali tokoh islam Persis ini.
Beberapa di antaranya membuat buku, gantungan kunci, dan gelas.
Koordinator Pakis, Neni Santika, mengatakan gelas bergambar pop art A Hasan sudah dijual sebanyak 40 buah.