Persib Bandung
Bojan Malisic Tunjukkan Bukti Cintanya pada Persib Bandung
"Anda tahu sepakbola selalu melibatkan emosi karena Anda berjuang untuk tim yang anda cintai di sepanjang pertandingan."
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Bek asing Persib Bandung, Bojan Malisic, mengomentari soal koleksi kartu kuning yang diganjarkan kepadanya pada dua pertandingan terakhir selama fase Grup ajang Piala Presiden 2018.
Sampai saat ini, Bojan Malisic tercatat telah mengoleksi dua kartu kuning dalam dua laga.
Ia diganjar kartu kuning perdana di laga pembuka Grup A Piala Presiden 2018 kontra Sriwijaya FC.
Kartu kuning terakhir ia peroleh ketika terlibat perang mulut dengan striker asing PSMS Medan, Sadney Khoetage Urikhob.
Karena insiden tersebut, kedua pemain mendapat kartu kuning dari wasit pertandingan yang dipimpin oleh Musthofa Umarella asal Jakarta.
Baca: Paedofil Bakal Dihukum Mati di Muka Publik di Pakistan
Baca: Becak Mulai Berdatangan di Jakarta, Diangkut Pakai Truk
Mantan anak asuh pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, ketika mengarsiteki South Cina AA ini membeberkan alasan dibalik koleksi kartu kuningnya.
"Akumulasi kartu kuning ini bukanlah hal yang saya harapkan di pertandingan terakhir kemarin," ujar Bojan Malisic, seperti dikutip BolaSport.com dari Persib.co.id.
"Anda tahu sepakbola selalu melibatkan emosi karena Anda berjuang untuk tim yang anda cintai di sepanjang pertandingan."
Kendati tak bisa tampil pada laga terakhir Grup A kontra PSM Makassar, bek asal Serbia ini mengatakan dirinya percaya sepenuhnya kepada kemampuan tim dalam memenangkan pertandingan tersebut.
"Saya memang tidak bisa main. Tapi, saya yakin kami tetap bisa meraih kemenangan di laga melawan PSM nanti dan memang harus memenangkan pertandingan ini untuk bisa lolos ke fase selanjutnya," tuturnya.
Terkait dengan akumulasi kartu yang diperoleh Bojan, regulasi Piala Presiden 2018 mengatur bahwa setiap pemain yang mendapat dua kartu kuning pada dua laga akan mendapat larangan bermain di satu laga berikutnya.(*)
5 Fakta Pelecehan Pasien oleh Oknum Perawat di National Hospital Surabaya, Suami Korban Tak Terima https://t.co/VdJoAgFmTu via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 25, 2018