Warga Binaan Lapas Wanita Sukamiskin Belajar Olah Kain Shibotik, Hasilnya Keren Banget

Karya-karya mereka sangat di luar dugaan karena terciptanya motif-motif yang berwarna-warni.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Warga binaan Lapas Wanita Sukamiskin Kota Bandung menunjukkan hasil karya shibotik. 

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG – Warga binaan Lapas Wanita Sukamiskin Kota Bandung antusias mengikuti pelatihan pengolahan kain jumputan atau biasa dikenal dengan sebutan tie dye.

Pengolahan kain yang juga dikenal dengan sebutan shibotik di negeri Jepang ini, dimotori oleh LC Bandung Tohaga bekerjasama dengan komunitas 22 Ibu.

Dalam rilis yang diterima Tribun Jabar, Senin (22/1/2018), kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (20/1/2018), melibatkan 10 kelompok warga binaan yang tiap kelomponya beranggotakan 5 orang.

Dinpandu oleh seorang trainer, masing-masing kelompok mempraktikan cara membuat shibotik, melipat kain, mengikat, mencelup, mencuci, dan menjemur.


Suasana kegiatan sangat interaktif. Para peserta pun tampak sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini.

Karya-karya mereka sangat di luar dugaan karena terciptanya motif-motif yang berwarna-warni. Sungguh kreativitas yang di luar dugaan dari hasil karya seni para perempuan lapas.

Selain kegiatan workshop shibotik, mereka diajari cara untuk menjahit tas-tas yang cacat atau rusak.

Sebanyak 20 buah tas diberikan dari rumah tas. Selain itu juga ada penyerahan bantuan berupa 23 buah mukena dan 23 Alquran untuk para warga binaan Lapas Wanita Sukamiskin.

Acara diawali sambutan dari Presiden LC Bandung Tohaga Lion Tien Loe, lalu dilanjutkan Kepala Lembaga Permasyarakatan.

“Harapannya semoga kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh para perempuan dan menjadi bekal hidup ketika terjun ke masyarakat,” ujar Tien Loe.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved