Piala Presiden
LIMA FAKTA Menarik Persib vs PSMS, Senyum Mantan Membawa Luka hingga Catat Sejarah
Sejumlah fakta menarik dari laga el clasicco Indonesia antara Persib Bandung dan PSMS Medan
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - PSMS Medan mengalahkan Persib Bandung dalam laga lanjutan Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Minggu (21/1/2018).
Tribun Jabar mengungkap sejumlah fakta menarik pun tersaji dalam laga yang penuh gengsi ini:
Baca: Catat Sejarah! Trek Rekor Persib Bandung di GBLA Ternoda
1. Senyuman Mantan Membawa Luka
Kekalahan 0-2 dari PSMS Medan membawa kekecewaan tersendiri bagi bobotoh, bagaimana tidak juru taktik PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman yang merupakan "sang mantan terindah" mampu menunjukkan kualitasnya dengan baik.
Padahal sebelumnya, pelatih yang akrab disapa Djanur itu sempat menjadi bahan perudungan bobotoh setelah dianggap tidak mampu melambungkan prestasi Persib di berbagai ajang kompetisi.
Terlihat dari layar kaca, Djanur pun hanya bisa tersenyum dengan santai di bench saat timnya unggul 2-0.
2. Kekalahan Perdana Persib era Mario Gomez
Sejak Mario Gomez melatih Persib beberapa bulan yang lalu, akhirnya Maung Bandung merasakan kekalahan perdananya. Sebelumnya, Persib berhasil unggul 1-0 dari Sriwijaya dalam level turnamen Piala Presiden.
Baca: Febri Haryadi Menyesal Tak Ikut Tanding di GBLA Hingga Hasil Analisis Laga Persib vs PSMS
3. Trek Rekor Positif Persib di GBLA tercoreng
Hasil pahit ini menjadi catatan bersejarah tersendiri bagi Persib. Pasalnya sejak melakoni laga perdananya di Stadion GBLA 16 Juni 2016 lalu. Baru kali ini Persib merasakan kekalahan di stadion berkapasistas 36 ribu penonton itu.
4. Disakiti Dua Mantan
Ada dua mantan Persib yang memperkuat Laskar Ayam Kinantan dalam duel el classico itu. Pertama, Bek PSMS Jajang Sukmara yang tak masuk dalam proyeksi Mario Gomez musim ini, ternyata mampu menahan tekanan dari lini serang Persib.
Kemudian, sang arsitek tim, Djanur pun mampu menerapkan strateginya dengan baik sehingga timnya bisa bermain secara spartan.