Meski Pakai Jimat dari Sang Kakek, Jimat Itu Tak Membantu Garong Junior Ini Lolos dari Polisi

Ihsan yang hanya lulusan SMP ini bersama dua rekannya sudah ahli dalam membawa motor untuk mengantar eksekutor beraksi,

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mega Nugraha
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Rabu (17/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Jimat pemberian sang kakek tidak membuat Ihsan Rizki (15), satu dari dua pelaku ‎penjambretan di kawasan Kiaracondong, Kota Bandung lepas dari ‎buruan anggota Satreskrim Polrestabes Bandung.

Ihsan ditangkap setelah aksinya merampas ponsel seorang pelajar yang sedang berjalan kaki terekam circuit close television (CCTV) dan rekamannya viral di media sosial. Ia berperan sebagai joki pembawa motor, ada pun Wawan Gunawan (20) berperan sebagai eksekutor.

Baca: Cerita Moeldoko, Tengah Malam Terima Pesan Whatsapp dari Jokowi

"Jimat dari kakek saya, jimat buat jaga-jaga kalau ada apa-apa. Tapi bukan untuk bebas dari polisi," ujar Ihsan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (17/1).

Ihsan yang hanya lulusan SMP ini bersama dua rekannya sudah ahli dalam membawa motor untuk mengantar eksekutor beraksi, merampas barang berharga milik warga yang berjalan kaki. Ia menyebut kerap beraksi di sejumlah ruas Jalan Soekarno-Hatta dan kawasan Kiaracondong.


"Saya cuma mengantar saja bawa motor. Biasanya barang yang diambil punya perempuan lagi jalan kaki, beraksi kalau siang dan malam hari," ujar Ihsan.

Nasib tragis dialami Wawan, eksekutor. Mukanya tampak jelas terekam di CCTV. Saat akan ditangkap, ia melawan, berusaha merebut pistol milik polisi. Polisi pun terpaksa menembak kakinya. Wajah gahar saat ia merampas ponsel milik korban dan terekam di CCTV sudah tak nampak saat ditangkap polisi.

"Handphone rampasan dijual lagi ke toko hand phone di Kiaracondong, uangnya buat keluarga karena istri saya baru melahirkan," kata Wawan.


Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengintruksikan anggotanya untuk menembak pelaku pencurian dengan kekerasan (curas). "Jika di lapangan menemukan pelaku curas, langsung tembak di tempat apalagi jika membahayakan masyarakat," kata Hendro.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved