Pilgub Jabar

Bantah Ada Mahar tapi Politikus Gerindra Ini Sebut, di Pilgub Jabar Minimal Harus Punya Rp 100 M

Biaya untuk membayar saksi di TPS saja, kata Harris, dapat menghabiskan dana Rp 60 miliar.

Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Ichsan
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Bakal Cagub-Cawagub Jawa Barat menyelesaikan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Kamis (11/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Sekretaris DPD Partai Gerindra Jabar, Abdul Harris Bobihoe mengatakan, biaya bagi kandidat untuk maju di Pilgub Jabar tidak murah. Untuk biaya politik, minimal harus memiliki uang Rp 100 miliar.

"Memang tidak murah. Kami selalu nanya (kepada kandidat) apakah ada uang untuk maju. Minimal untuk membayar saksi," ujar Harris di Kantor DPRD Jabar di Kota Bandung, Selasa (16/1/2018).

Baca: Bergaya Etnik, Begini Kerennya Kopi Toko Djawa di Jalan Braga Bandung

Biaya untuk membayar saksi di TPS saja, kata  Harris, dapat menghabiskan dana Rp 60 miliar. Belum lagi untuk biaya kampanye dan promosi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.

Menurut Harris, untuk maju di Pilgub Jabar, hitungan kasar bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 100 miliar.


"Jadi minimal perlu Rp 100 miliar," ujar Harris.

Namun, lanjut Harris, biaya sebesar itu bukan disebut sebagai mahar politik.

"Untuk jadi cagub, tidak ada yang namanya mahar politik. Yang ada adalah biaya politik," ujar Harris.

Menurut Harris, di Pilgub atau Pilkada sangat tidak tepat kalau disebut ada mahar. Karena partai tidak pernah meminta, tetapi kandidat memang harus mempunyai modal untuk maju di Pilkada.


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved