Biofarma Suplai Vaksin ke 136 Negara, Termasuk 50 Negara Islam
Pihaknya justru menunda ekspor ke UNICEF dan bilateral untuk menyediakan vaksin ke dalam negeri.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. CO. ID-BANDUNG- Sebanyak 136 negara telah menggunakan vaksin dari PT Biofarma, 50 di antaranya adalah negara Islam.
Meski demikian, PT Biofarma tidak mendahulukan ekspor vaksin jika memang di dalam negeri lebih membutuhkan, seperti ketika Pemerintah sedang serius dalam menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait penyakit Difteri.
Dirut PT Biofarma Juliman mengatakan, Biofarma tidak mendahulukan ekspor. Pihaknya justru menunda ekspor ke UNICEF dan bilateral untuk menyediakan vaksin ke dalam negeri.
"Begitu kebutuhan meningkat, kami menambah hari kerja. Tadinya, lima hari menjadi tujuh hari kerja, khusus untuk menyediakan vaksin untuk dalam negeri," katanya disela kunjungan Kementrian Kesehatan di Kantor Biofarma, Jalan Pasteur Bandung, Sabtu (13/1/2018).
Foto Bareng Saat Tes Kesehatan, Ridwan Kamil Sebut Pilkada Jawa Barat Serius tapi Santai https://t.co/1pYy8NyiNU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 13, 2018
Sebelum digunakan, menurutny,a Biofarma menerapkan kualitas yang tinggi. Produk perusahaan plat merah ini bahkan sudah mendapatkan pengkauan WHO (World Health Organization).
Sebelum vaksin yang diproduksi Biofarma dijual, akan diuji terlebih dahulu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca: Ahok Gugat Cerai Istrinya, Djarot Saiful Hidayat Ikutan Komentar Soal Perilaku Veronica Tan
Apabila belum mendapatkan sertifikat dari BPOM, vaksin tersebut tidak bisa dijual.
Oleh karena itu, Ia menegaskan bahwa vaksin produksi PT Biofarma berkualitas dan aman bagi masyarakat.
"Kalau belum dapat sertifikat lulus dari BPOM, vaksin tidak bisa dijual," katanya. (*)
-
Mantan Penasihat KPK Ini Sebut Utang Negara Meningkat dan Aset Dikuasai Asing
-
Gandeng Nurul Arifin dan Elemen Masyarakat, MPR RI Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara
-
Presiden Jokowi: Jangan Sampai Kita jadi Target Pasar Ekonomi Syariah Negara Lain
-
Soal Difteri, Kadinkes Jabar Imbau Warga Tak Termakan Isu Vaksin Palsu atau Tidak Halal
-
Biaya Vaksinasi Difteri yang Dilaksanakan di DPRD Jabar Bukan Berasal dari Dana APBD