Suka Duka Penjual Ikan Hias Raup Rp 80 Juta per Bulan, Dilarang Orangtua sampai Motor Lenyap
Bisnis yang didirikan oleh mahasiswa jurusan perikanan Universitas Padjadjaran ini awalnya dari hobi memelihara ikan sejak kelas 4 SD.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fidya Alifa
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Bisnis ikan hias Muhammad Agung Meidito (22) mulanya hanya beromzet Rp 80 ribu, kini perbulannya ia mengantongi Rp 40 juta.
Bisnis yang didirikan oleh mahasiswa jurusan perikanan Universitas Padjadjaran ini awalnya dari hobi memelihara ikan sejak kelas 4 SD.
Pada tahun 2010, Muhammad Agung atau lebih akrab dipanggil Agung mulai serius di dunia bisnis.
Ia menjual ikan hias mas koki jenis tosakin yang harganya tidak terlalu mahal ke toko-toko.
Agung juga menjadi penjual ikan tosakin termuda di Indonesia.
Baca: SMA 14 Bandung Minta Siswi yang Hilang Sebulan Lalu Mengundurkan Diri, Orangtua Sudah Tandatangan
Baca: Nita Thalia Ngaku Habiskan Puluhan Juta untuk Oplas, Nita: Saya Bukan Istri Simpanan
Kemudian, di tahun yang sama ia mulai mencoba bisnis ikan hias mahal.
Bisnisnya sempat mengalami kerugian, kira-kira senilai Rp 50 juta.
"Saya menggadaikan motor Ninja untuk membeli ikan dari Thailand. Ternyata ikannya mati motornya juga hilang," ujar Agung kepada Tribun di Jalan Ir H Juanda, Bandung, Senin (8/1/2018).
Agung mengakui saat itu dirinya belum mahir berbisnis dan mengelola uang.
"Namanya anak muda, sekali ada uang besar dibelanjakan semua," kata pemuda asal Bandung ini sambil tertawa.
Di tahun 2012, Agung membuat sistem dagang online atau pasar online di grup Facebook.