Hujan Deras Semalam Membuat Air Sungai Cikeruh Naik, Rumah Warga dan Sawah Kebanjiran
"Tadi malam banjirnya besar, air meluap cukuo tinggi," Ujar Asep Sugandi, Ketua RT8 RW7 Rancaekek Kulon.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Hujan besar yag mengguyur wilayah Bandung Timur dan Kabupaten Sumedang kemarin menyebabkan volume air di sungai Cikeruh naik.
Akibatnya, air dari sungai Cikeruh meluber membanjiri pemukiman warga juga berhektar-hektar sawah milik warga.
Pagi ini, Rabu (3/1/2018), genangan banjir nampak sudah surut, meski begitu ada beberapa lokasi yang masih digenangi air.
Di antaranya adalah sawah di perbatasan Rancaekek Kulon dan Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung.
Baca: Tertangkapnya Jennifer Dunn Karena Narkoba Membuka Tabir Hubungannya dengan Faisal Harris
Baca: Wow, Datang ke Lapangan Sesko AD, Para Pemain Persib Gunakan Angkot
"Tadi malam banjirnya besar, air meluap cukup tinggi," ujar Asep Sugandi, Ketua RT8 RW7 Rancaekek Kulon.
Asep Sugandi mengungkapkan, ketinggian air tadi malam akibat luapan air sungai Cikeruh mencapai 60 sentimeter, bahkan di beberapa wilayah mencapai 80 sentimeter.
Dampaknya, Asep Sugandi mengungkapkan, masyarakat banyak yang mengungsi ke rumah saudara karena khawatir ketinggian air akan kembali naik.
Jumlah rumah yang terendam, menurut Asep Sugandi, di wilayah RTnya saja, cukup banyak, karena itu warga khawatir
"Di rt saya saja ada 25 kepala keluarga yang rumahnya terendam, belum di rt lain saya belum tahu jumlah pastinya," ujar Asep Sugandi.(*)
Kapal Perang Buatan Indonesia yang Dibeli Filipina Ini Makin ‘Sakti’ Berkat Peran Italia dan Israel https://t.co/JcEE2qBRzY via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 2, 2018
-
Seniman Reak dan Barong Sumedang Pecahkan Rekor ORI
-
Ini Solusi yang Ditawarkan Yossi Irianto Soal Kesehatan, Perumahan, Hingga Macet dan Banjir
-
Hampir 2 Tahun, Korban Banjir Bandung Garut Masih di Pengungsian
-
Korban Banjir Bandang di Cianjur Mengeluh Gatal dan Gangguan Pernapasan
-
Kualitas Lingkungan Hidup di Jawa Barat Memprihatinkan, Peringkat 30 dari 33 Provinsi