Mantap Maju ke Pilwalkot Bandung, Nurul Arifin Mulai Rancang Program
Untuk merancang program tersebut, Nurul Arifin mengatakan sudah membedah APBD Kota Bandung dan melakukan penghitungan pembiayaan programnya.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG – Untuk memantapkan langkah di Pilwakot Bandung 2018, Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Nurul Arifin dan Ruli Hidayat sudah merancang program yang bisa direalisasikan andai mereka menang dalam Pilwalkot Bandung 2018.
Untuk merancang program tersebut, Nurul Arifin mengatakan sudah membedah APBD Kota Bandung dan melakukan penghitungan pembiayaan programnya.
“Kami melakukan bedah anggaran. APBD Kota Bandung termasuk tertinggi di Indonesia, sekira Rp 6,5 – 6,8 Triliun,” ujar Nurul Arifin saat acara Silaturahmi dan Konsolidasi Partai Golkar di sebuah hotel, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Sabtu (30/12/2017).
Dari jumlah APBD tersebut, berdasarkan informasi yang didapat Nurul, sekira 50 persen digunakan untuk biaya pegawai, dan sekira 50 persen digunakan untuk pembiayaan program.
Baca: BNN Kota Bandung Rehabilitasi 646 Pecandu Narkoba Tahun Ini
Ia juga mengatakan, seorang kepala daerah memiliki hak diskresi sebesar sekira Rp 3 Triliun.
Anggaran tersebut, kata Nurul Arifin, bisa digunakan untuk meningkatkan insentif Ketua RT dan Ketua RW.
Ia mengaku prihatin pada ketua RT dan RW yang bekerja tidak mengenal waktu tetapi insentifnya masih rendah.
“Kami akan mengirimkan anggaran itu untuk menaikan insentif kepada bapak RT Rp 500 ribu dari Rp 200 ribu. Untuk pak RW, dari Rp 300 ribu, kami sepakat menaikan insentif menjadi Rp 1 juta,” ujarnya.
Kemudian beberapa tamu undangan yang hadir pada acara Silaturahmi dan Konsolidasi Partai Golkar pun bertepuk tangan dan bersorak girang.
Peningkatan insentif juga tidak hanya ia janjikan kepada Ketua RT dan RW, tetapi juga kepada kader Posyandu.
Baca: Masjid Al Jabbar, Masjid Terapung Berwawasan Lingkungan
“Posyandu mengerjakan banyak hal tapi insentif kecil, tapi besarannya masih kami pelajari antara Rp 1 juta atau Rp 1,5 juta,” kata Nurul Arifin.
Selain itu, mengenai pemberdayaan wanita, Nurul Arifin mengatakan ia memiliki visi untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perempuan untuk menduduki posisi strategis, baik di birokrasi atau perusahaan swasta.