Firman Manan: Ada Kepentingan Untuk Pilpres DIbalik Koalisi PKS-PAN-Gerindra di Jabar
Firman melihat ini dari kesepakatan bersama ketiga partai untuk bergabung di lima provinsi. Salah satu diantaranya adalah Pilgub Jabar.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Yudha Maulana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Dengan adanya koalisi antara PKS-PAN-Gerindra di Pilgub Jabar yang mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat dan Akhmad Syaikhu, pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan, mengatakan ada kepentingan lebih besar dibandingkan Pilgub Jabar 2018.
"Saya kira apa yang PAN-PKS-Gerindra coba lakukan adalah mencoba simulasi untuk terus bersama sampai Pilpres 2019 nanti," ujar Firman via sambungan telepon, Kamis (28/12/2017).
Firman melihat ini dari kesepakatan bersama ketiga partai untuk bergabung di lima provinsi. Salah satu diantaranya adalah Pilgub Jabar.
Baca: Keren, 3 Artis Indonesia Ini Masuk dalam Deretan 100 Perempuan Tercantik pada 2017, Pilih yang Mana?
Ia melihat bahwa kesuksesan ketiganya mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Jakarta dijadikan pijakan dan momentum menjelang Pilpres 2019, yang juga akan terus dibangun melalui pilkada serentak 2018.
Namun, Firman juga mempertanyakan keputusan koalisi ini untuk mengusung Sudrajat-Akhmad Syaikhu.
[09:49, 12/28/2017] +62 812-2395-7501:
Skill Bojan Malisic yang Dihargai Rp 4,8 Miliar Hingga Persib Minat Rekrut Playmaker Jempolan Ini? https://t.co/0nV2XO5wVS via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 28, 2017
Mengingat secara survei elektabilitas Sudrajat bahkan lebih kecil dibandingkan Akhmad Syaikhu.
"Saya kira karena stok kandidat Gerindra sedikit. Selain Sudrajat mungkin hanya Mulyadi, Burhanuddin Abdullah dan satu lagi siapa saya lupa," jelas Firman.
Tugas koalisi ketiganya juga akan sangat berat, karena saingan kondisi di Jawa Barat akan berbeda dengan DKI Jakarta.
Baca: Bella Shofie Bangga Orangtuanya Jualan Bubur
Terlebih dengan popularitas Sudrajat berbeda dengan Anies Baswedan yang sudah populer sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Sulit lawannya di Jabar, di DKI ada Ahok yang kontroversial dan minoritas sebagai lawan. Di Jabar siapa yang seperti itu?," ujar Firman.
Kesimpulannya, Firman menjelaskan bahwa untuk memudahkan kepentingan Prabowo di Pilpres 2019 nanti, koalisi ini juga memerlukan kemenangan di Pilgub Jabar yang ia rasa tidak akan mudah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/firman-manan-pengamat-politik-dari-universitas-padjajaran_20171112_174340.jpg)