Ade Sopandi, Bersihkan Tumpukan Sampah Warga di Rancaekek Seorang Diri, Tanpa Dibayar
Siang malam ia tanpa lelah membersihkan sampah yang menumpuk di depan SDN 3 dan SDN 6 Rancaekek
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Sampah sudah menjadi masalah bersama, bukan hanya karena sumber sampah berasal dari masyarakat, namun dampaknya pun dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Meski banyak masyarakat yang mengeluh akibat sampah tersebut, hanya sedikit orang turun langsung untuk membersihkan sampah-sampah itut, salah satunya adalah Ade Sopandi (52).
Jangan lihat pakaian lusuh dan beraroma asap yang digunakannya, dibalik itu semua, Ade Sopandi memiliki hati yang bersih.
Baca: Masih Pemulihan, Striker Persib Tantan dan Keluarga Hanya Liburan Dekat Rumah
Siang malam ia tanpa lelah membersihkan sampah yang menumpuk di depan SDN 3 dan SDN 6 Rancaekek di Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Ade Sopandi melakukannya sendiri, mulai dari menumpuk sampah yang meluber hingga ke jalan, memilahnya, hingga membakarnya.
"Kalau bukan saya yang membersihkan, tidak ada yang mau. Nanti sampahnya menumpuk tinggi," ujar Ade Sopandi ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi, Selasa (26/12/2017).
Jawaban Menohok Nagita saat Raffi Bilang Cinta hingga Orangtua Bella Shofie Terpergok Jualan Bubur https://t.co/kTz5lA99R5 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 26, 2017
Berbekal garpu garuk yang ujungnya telah 'ompong' di tengah, sejak pagi buta Ade mulai membenahi tumpukkan sampah.
Tak ada alat-alat kebersihan khusus selain garpu garuk yang patah di bagian tengah itu karena dirinya memang belum mampu membeli alat-alat lainnya.
"Kan semuanya dari modal saya sendiri, tidak ada bantuan kecuali dari kencleng sedikit," ujarnya.
Rumahnya yang berjarak hanya sekira sepuluh meter dari tumpukkan sampah itu memudahkan Ade untuk membersihkan sampah-sampah tersebut.
Ade mengaku, meskipun lelah, dirinya tidak akan berhenti membersihkan sampah yang menumpuk.
"Karena kasihan, tidak ada yang mau memperhatikan lingkungan ini selain saya," ujarnya.