Mengapa Seragam TNI Bermotif Loreng? Ternyata Alasannya Sesederhana ini
Pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus mengenakan seragam loreng? Ini jawabannya.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.CO.ID - Hari ini, Kamis (5/10/2017), Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari jadi yang ke-72.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT), TNI menggelar upacara di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) pagi.
Melansir dari Kompas.com, upacara diawali parade pasukan dan defile berjumlah 5.932 orang terdiri dari Brigade Upacara II Akademi TNI, Brigade Upacara TNI AD, Brigade Upacara TNI AU, Brigade Upacara TNI AL, Batalyon Upacara 1 Perwira Gabungan, Batalyon Upacara PNS, Batalyon Komponen Cadangan, dan Batalyon Pasukan Lintas Sejarah TNT.
Selain itu ada juga penampilan latihan gabungan TNI dengan menggunakan alutsista andalan dari masing-masing matra TNI.
Baca: Talkshow Rosi: Jenderal Gatot Nurmantyo di Pusaran Politik
5 Fakta Wanita Cantik yang Tewas Tertabrak Kereta di Bogor, Ternyata Dia Orang Bandung https://t.co/fFogiIOyTl via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 5, 2017
Seperti diketahui, TNI begitu dikenal karena semangat juangnya.
Ciri khas lain dari TNI tentu saja dari seragam lorengnya.
Tapi pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus mengenakan seragam loreng?
Dilansir Tribunnews dari kodam17cendrawasih.mil.id, ternyata seragam loreng TNI itu mempunyai tujuan khusus.
Baca: Cuma Gara-gara Hal Sepele ini 2 Ibu Bertetangga Saling Cakar dan Menyebabkan 1 Orang Tewas
Motif loreng berguna untuk melakukan penyamaran atau kamuflase sehingga keberadaan anggota TNI tidak bisa terdeteksi musuh.
Hal itu termasuk ke dalam teknik survival.
Bahkan untuk perlengkapan pun ikut diwarnai motif loreng agar bisa 'menyatu' dengan seragam saat perang.
Merujuk kepada sejarah seragam tentara sebelum masa Perang Dunia I, para tentara tidak terlalu mempedulikan soal kamuflase.
Mereka beranggapan dengan memakai seragam militer berwarna mencolok dapat menakuti musuh.
Baca: Nikita Mirzani Akui Akun Twitter yang Mem-bully Panglima TNI Miliknya
Namun di tahun 1800-an, muncul lah tren memakai seragam loreng di kalangan tentara.
Pada motif loreng seragam TNI terdiri dari tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan cokelat.
Masing-masing dari warna itu mewakili kondisi di Indonesia yang dipenuhi pepohonan, tanah, dan kayu.
Motif loreng pada seragam TNI disebut pola m 81 Woodland.
Baca: Meriam Buatan Swedia Dipamerkan di Bandung
Motif tersebut mulai terkanal pada tahun 1981 dan digunakan oleh tentara Inggris saat berperang melawan Argentina memperebutkan Kepulauan Falkland atau Malvinas.
Maka tak heran jika sebagian orang menyebut motif loreng ini sebagai loreng loreng Malvinas.