Mahasiswa DKV Itenas Gelar Pameran Tugas Akhir, Temanya Gormet di Galeri The Parlor Dago
Pameran tugas akhir DKV merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa DKV sejak 2010.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV), Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, mengadakan pameran Tugas Akhir How and Why.
Even ini diselenggarakan di ruang galeri The Parlor di Jalan Rancakendal Luhur No 9, Dago, Kota Bandung, Rabu-Minggu (4-8 /10/2017).
Pameran tugas akhir DKV merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa DKV sejak 2010. Even ini menjadi ciri khas dari eksistensi mahasiswa DKV dalam menghasilkan karya dari tugas kuliah mereka.
Baca: 5 Fakta Wanita Cantik yang Tewas Tertabrak Kereta Api di Bogor, Ternyata Dia Orang Bandung
Nah pada pameran kali ini, diselenggarakan oleh mahasiswa DKV angkatan 2013 dengan tema "Gormet". Nama tersebut dipilih karena mengadopsi cara kerja seorang koki.
Seorang koki itu perlu ketelitian saat bekerja, mulai dari menentukan menu, bahan, racikan hingga rasa. Hal tersebut nyaris sama pada mahasiswa DKV yang juga memerlukan ketelitian saat mengahasilkan sebuah karya tugas akhir.
Diserang Berita Hoax, Reaksi Egy Maulana Bikin Kagum, Netizen: Gimana Ngga Bikin Bangga Coba? https://t.co/Pm7Nyoxd1F via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 5, 2017
Cuma yang membedakannya adalah visual dan objeknya saja. Pada umumnya, karya tugas akhir mahasiswa DKV dimulai dari pemilihan topik.
Setelah topik ditentukan, kemudian berlanjut ke tahapan riset, nah dari riset ini lah yang akan menghasilkan kunci sebagai landasan hasil akhir.
Pada karya tugas akhir DKV yang dibuat, akan mengacu pada kunci tersebut Maka nama Gormet tersebut cocok dengan tagline Mahasiswa DKV yang bersemboyan "attention to detail".
Jadi, tugas akhir mereka memiliki proses yang sama dengan seorang koki. Sesuai dengan tema yang diangkat, Pameran How And Why 2017 pun di selenggarakan di The Parlor.
Cuitan di Twitter Bikin Geger, Nafa Urbach Tulis Sindiran Pedas, Begini Jawaban Nikita Mirzani https://t.co/DjYfWOI24S via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 4, 2017
Alasan pemilihan tempat tersebut, karena The Parlor memiliki fasitas ruang galeri seni, dan memiliki tempat makan dan dapur tersendiri.
"Alasan memilih The Parlor, karena menyesuaikan dengan tema yang dipilih, kebetulan Kami click-nya sama The Parlor karena ada galeri dan kafenya juga," ujar Ketua Pelaksana Pameran How and Why 2017, Pahlevi Arie kepada Tribun Jabar, Rabu (4/10/2017).