Selamat Hari Batik Nasional, Apa Sih Batik Itu dan Bagaimana Membedakannya
Cara-cara pembuatan di atas akan menghasilkan batik yang “tidak sempurna” alias ada perbedaan antar motif atau besar kecilnya garis dan titik.
TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Orang-orang Jawa seringkali menyebut batik sebagai rangkaian dari dua kata, yaitu amba yang berarti menggambar atau menulis, dan tik, dari kata titik.
Hambatik atau ambatik lalu diartikan sebagai menggambar titik-titik.
Pengertian itu sesuai dengan kesepakatan Konvensi Batik Internasional yang diselenggarakan di Yogyakarta tahun 1997 yang mendefiniskan batik sebagai proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik (wax/malam) sebagai alat perintang warna.
Girls Squad Nia Ramadhani Tambah Personil, Netizen Soroti Kehadiran Sosok Ini: Lah Kok Bisa Sih https://t.co/n41Ir5dcFh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 2, 2017
Seni pewarnaan dengan teknik perintang ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola.
Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti Tang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794).
Namun teknik menghalangi warna untuk menciptakan pula berkembang paling pesat di Indonesia.

Batik Nusantara dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan berkembang di berbagai tempat di Indonesia dalam pola beragam hingga sekarang.
Bila kita melihat arca atau relief kuno di Jawa, kita akan mendapati bukti keberadaan batik di Indonesia sejak lama.
Baca: Ngeri, Wanita Ini Alami Perlakuan Tak Sopan dari Pengemudi Taksi Online. Kaum Hawa Wajib Waspada!
Baca: Ketua Senat Polandia Akan Temui Gubernur Jawa Barat, Sekda Jabar: Ada Kemungkinan Kerja Sama
Pola-pola batik seperti pada arca Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan dari abad ke-13 yang ditemukan di Jawa Timur memperlihatkan detil pakaian berpola sulur tumbuhan dan kembang-kembang yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa.
Kerumitan pola seperti itu, menurut beberapa peneliti, kemungkinan besar dihasilkan menggunakan canting.
Artinya canting sebagai alat pembatik sudah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau sebelumnya, dan bisa jadi alat itu memang muncul di Jawa.
Hari Batik
Walau teknik membatik kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7, seni ini berkembang pesat di Jawa dan belakangan di tempat lain di Indonesia.