Persib Bandung

Viking Sumedang Kumpulkan Koin untuk Persib, Minta PSSI Buka Mata Hati Soal Rohingya

Hingga saat ini, koin yang terkumpul sudah hampir mencapai Rp 2 juta, padahal belum semua koin sudah terhitung.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Seli Andina Miranti
Aksi pengumpulan koin untuk Persib Bandung oleh Viking Sumedang, Minggu (17/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Bukti kepedulian terhadap klub bola kesayangan mereka, Viking Sumedang pun berpartisipasi mengumpulkan koin.

Koin-koin itu dikumpulkan untuk "udunan" membayar denda yang dijatuhkan PSSI pada Persib Bandung akibat koreografi suporter mendukung Rohingya.

"Kami tidak menargetkan harus terkumpul berapa yang penting sebanyak-banyaknya," ujar Hendri Darmawan (33), ketua Viking Sumedang, ketika ditemui Tribun Jabar di sekretariat Viking Sumedang, di Jalan Prabu Geusan Ulun Nomor 134, Kelurahan Regol, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Minggu (17/9/2017).

Baca: Biar Kulit Wajah Tetap Kinclong, Nih Tips Luar Dalam dari Raline Shah

Hendri Darmawan menuturkan, pengumpulan koin untuk Persib digalang Viking Sumedang sejak Jumat (15/9/2017).

Hingga saat ini, koin yang terkumpul sudah hampir mencapai Rp 2 juta, padahal belum semua koin sudah terhitung.

"Yang dari kecamatan-kecamatan juga belum datang, jadi sepertinya akan bertambah lagi jumlahnya," ujar Hendri Darmawan.


Hendri mengaku tidak memberikan batasan waktu pengumpulan koin, selama masih belum diberikan pada posko pengumpulan poin di Lapangan Sidolig, Bandung, suporter ataupun masyarakat masih dapat menyumbang.

Rencananya, koin-koin yang kini ditampung sementara di bekas galon air tersebut akan dikirimkan ke Sidolig, besok malam oleh perwakilan Viking Sumedang.

Menurut Hendri Darmawan, apa yang dilakukan suporter Persib Bandung yang melakukan koreografi untuk Rohingya tidaklah salah meskipun dianggap pelanggaran oleh PSSI.

Aksi yang dilakukan Viking, menurut Hendri Darmawan, merupakan ungkapan dukungan pecinta sepak bola untuk etnis Rohingya yang sedang mengalami kejahatan kemanusiaan.

"Intinya, sepak bola itu bukan hanya 11 lawan 11 di lapangan, tapi juga berbicara tentang kehidupan," ujar Hendri Darmawan.


Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved