Persib Bandung
Tubuh Tua Sang Legenda Persib Bandung Terbaring Lemah di Rumah Sakit
Rukma Sujana, sang legenda hidup Persib Bandung kini tengah berjuang melawan penyakit. . .
Penulis: Rezeqi Hardam Saputro | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Rezeqi Hardam Saputro
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Rukma Sujana, sang legenda hidup Persib Bandung kini tengah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya
Saat Tribun Jabar mengunjungi sang legenda, kami melihat ia sedang terbaring lemah tak berdaya di atas kasur di Rumah Sakit Al Islam, tepatnya di Darusalam Lantai empat, kamar nomor 405.
Terlihat selang-selang sudah dipasang ke tubuhnya melalui mulut dan kedua tangan Rukma Sujana yang sudah tidak sadarkan diri.
Bernafas pun Rukma Sujana sudah terlihat sangat 'sulit' , meskipun dibantu menggunakan oksigen.
Persib Bandung Tawarkan Gaji Fantastis untuk Febri Hariyadi yang Berpeluang Main di Manchester City https://t.co/IlWI2U2AyE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 6, 2017
Kepada Tribun Jabar, sang anak, Doni Maulanamengatakan ayahnya sudah mengalami koma sejak pagi tadi.
"Kemarin-kemarin kondisinya masih naik turun, tapi tadi pagi sekira pukul 02.00 WIB kondisinya drop dan akhirnya koma," ujar Doni kepada Tribun Jabar.
Doni juga mengatakan sebelumnya Rukma Sujana dijadwalkan akan menjalani operasi kanker prostat yang selama ini menggerogoti tubuhnya.
Saat akan dioperasi, lanjut Doni, kaneker tersebut sudah menjalar ke bagian tubuh lainnya, sehingga oprasi kanker prostat pun tidak bisa dilakukan.
Doni pun mengatakan bahkan saat ini penyakit kanker pun sudah menjalar hingga ke otak belakang dan menyebabkan stroke.
"Operasi kanker prostat tidak bisa dilakukan karena penyakitnya sudah menjalat hingga ke jantung dan bahkan sekarang sudah hingga otak belakang sehingga menyebabkak stroke," ujar Doni.
Doni juga mengatakan tim doker mengakut sudah melakukan yang terbaik untuk ayahnya, Rukma Sujana.
Selain itu, Doni juga mentakan dari pemberitaan sebelumnya yang menyatakan ia dan keluarganya membutuhkan biaya, belum ada satu pun orang yang datang memberikaj bantuan.
"Belum ada bantuan dari mana-mana, paling ada yang telfon kasih bantuan berupa saran pengobatan alternatif," ujar Doni.
