Kehidupan
Berpuluh-puluh Tahun Hidup di Jalanan, Pria Tua Ini Tidak Ingin Menjadi Pengemis
Kepada Tribun Jabar, Pak Dede mengaku sudah puluhan tahun bekerja sebagai pemulung dan tinggal di jalanan.
Penulis: Rezeqi Hardam Saputro | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Rezeqi Hardam Saputro
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Di kota-kota besar di Indonesia, masih sering dijumpai orang-orang miskin yang tidak memiliki rumah dan hidup di jalan.
Seperti yang terjadi pada Pak Dede dan istrinya, Yayu yang bekerja sebagai pemulung.
Sehari-hari mereka berdua berjalan ke sudut-sudut Kota Bandung untuk mencari barang-barang yang masih dapat dijual.
Saat ditemui wartawan Tribun Jabar, Minggu (3/9/2017), terlihat Pak Dede dan istrinya menyisir kawasan Dago yang sedang digunakan sebagai Car Free Day atau Hari Tanpa Kendaraan.
Sambil membawa karung besar, terlihat mereka menyambangi tempat sampah untuk mencari barang-barang semisal botol plastik dan dimasukkan ke dalam karung.
Terkadang terlihat juga mereka menghampiri beberapa orang yang membuang sampah plastik, lalu kemudian sampah itu diambil oleh pasangan suami istri tersebut.
Ingin Riasan dan Kebaya Seperti Raisa Saat Menikah? Intip Dulu Harganya yang Bikin Elus Dada Ini https://t.co/2duIm9tkXm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 3, 2017
Berpakaian seadanya yang terlihat lusuh bahkan kotor, tidak jarang beberapa orang terlihat menghindar saat Pak Dede dan Bu Yayu berjalan di tengah banyaknya pengunjung CFD Dago.
Kepada Tribun Jabar, Pak Dede mengaku sudah puluhan tahun bekerja sebagai pemulung dan tinggal di jalanan.
"Saya sudah dari sekira tahun 1945 jadi pemulung dan tinggal di jalan karena tidak punya rumah," ujar Pak Dede yang mengklaim dirinya sudah berusia hampir 100 tahun.
Pak Dede juga menceritakan penghasilannya menjadi pemulung sangat sedikit dan tidak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-harinya.
Meski karung sudah terisi penuh, lanjut Pak Dede, kadang hanya dihargai sekira Rp 5 ribu saja.
Meski penghasilan menjadi pemulung begitu kecil, Pak Dede mengaku tidak ingin sedikitpun menjadi pengemis.
"Walapun sedikit penghasilannya, kadang tiga hari tidak makan tapi saya dan istri saya tidak ingin jadi pengemis, saya tidak ingin minta-minta," ujar Pak Dede yang cara berbicaranya sudah tidak begitu jelas.