Begini Nasib Anak Kapolsek yang Masuk Sekolah Negeri Pakai Surat Miskin

Kapolsek Galang AKP Marhalam Napitupulu yang mengaku hal tersebut untuk me ndaftarkan anaknya ke SMA Negeri 1 Medan.

Editor: Ravianto
ist
AKP Marhalam Napitupulu 

TRIBUNJABAR.CO.ID, MEDAN - Beberapa waktu yang lalu pemberitaan dihebohkan dengan adanya seorang Kapolsek yang menggunakan surat miskin untuk mendaftarkan anaknya ke SMA favorit.

Adalah Kapolsek Galang AKP Marhalam Napitupulu yang mengaku hal tersebut untuk mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri 1 Medan melalui jalur rawan melanjutkan pendidikan (RMP) atau harus memiliki surat miskin.

Bagaimana nasib sang anak sekarang?

Melansir dari Tribun Medan, anaknya yang masuk karena menggunakan surat miskin tersebut akhirnya dikeluarkan oleh pihak SMA Negeri 1 Medan.


Hal serupa dialami oleh seorang pengusaha event organizer yang juga mendaftarkan anaknya dengan cara yang sama.

"Surat untuk siswa anak kapolsek dan pengusaha pemilik Wrangler sudah kami keluarkan. Sudah diberikan ke SMAN 1 Medan. Anak tersebut harus dipindahkan. Sekarang sedang diproses," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Arsyad Lubis, Jumat (1/9/2017).

Kepala SMA Negeri 1 Medan, Safrimi menjelaskan bahwa mereka telah menerima surat dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk mengeluarkan dua siswa yang menggunakan surat miskin tersebut.

"Sudah ada surat dari Dinas Pendidikan Sumut. Kami sekarang lagi proses pengurusan pemindahan ke sekolah swasta."

"Nanti siswa ini akan dipindahkan ke sekolah swasta rayon dari SMAN 1 Medan, kami menunggu pilihan dari kedua orangtua siswa ini, anaknya mau dipindahkan ke mana," ujar Safrimi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya melansir dari Tribun Medan, Marhalam Napitupulu merasa apa yang dilakukannya sah-sah saja.

Baginya, yang terpenting adalah anaknya bisa bersekolah di sekolah favorit yang ada di Medan sesuai keinginan sang anak.

"Anak saya mau sekolah di sana. Saya juga pengin anak saya sekolah di sana," ujar Marhalam melalui sambungan telepon seluler, Senin (7/8/2017) silam.

Marlaham memang sengaja memilih jalur tersebut karena sudah tidak ada jalur lain yang bisa meloloskan anaknya ke sekolah favorit itu.


Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved