Pilgub Jabar

3 Alasan Ini yang Bikin Dedi Mulyadi Kerap Diserang Isu SARA

Ia menjelaskan, elektabilitas dan popularitas Dedi sebenarnya masih dibawah Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil. Namun, kata dia, Dedi memiliki . . .

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dievakuasi pasukan Raider 300 Brajawijaya dalam simulasi pembebasan sandera di Pendopo Pemkab Purwakarta, Kamis (31/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin yang juga dosen Universitas Al Azhar menyebut ada tiga faktor kenapa bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) dari Partai Golkar kerap diserang dengan isu agama. 

Terakhir, sejumlah orang mengatasnamakan Persatuan Ulama Purwamarta (PUP)  menyambangi kantor DPP Golkar dan mempetisi Golkar agar tidak mencalonkan Dedi di Pilgub Jabar. 

"Upaya penjegalan Dedi karena dia menguasai soal nilai budaya Sunda.  Kedua Dedi menjabat Ketua DPD Golkar yang membawahi para ketua DPD Golkar tingkat kabupaten dan kota di Jabar yang juga banyak menjabat bupati dan walikota di Jabar. Itu kekuatan penuh untuk mengalahkan Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil," ujar Ujang melalui ponselnya, Sabtu (2/9).

Ia menjelaskan, elektabilitas dan popularitas Dedi sebenarnya masih dibawah Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil. Namun, kata dia, Dedi memiliki pergerakan politik yang mumpuni. 

"Alasan ketiga daya jelajah Dedi merangkul calon pemilih sangat tinggi sehingga penerimaan publiknya juga tinggi. Ketiga alasan tadi menurut saya, bisa mengalahkan Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil," ujarnya.

Karena memiliki tiga kekuatan itu, upaya menjegal Dedi bakal terus dilakukan. "Tapi tidak akan berpengaruh besar karena pendekatan Dedi pada masyarakat sangat baik sehingga serangan dengan isu agama tidak akan terlalu berpengaruh,"  katanya. 

Menurutnya, serangan yang diterima Dedi dengan isu agama tidak akan sebesar apa yang dialami Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. 

 "Ahok itu berkaitan langsung dengan kitab suci Al Quran sedangkan Dedi hanya diserang isu agama yang sifatnya masih bisa diperdebatkan. Apalagi Dedi bisa berdalih tuduhan penistaan agama terbukti bukan tindak pidana jika mengacu pada SP3 Polda Jabar,"  ujarnya. (*). 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved