Kehidupan

Kisah Eliaes Tanggan, Penderita Low Vision yang Memiliki Semangat Belajar Tinggi

Lahir 27 tahun yang lalu, Eliaes Tanggan, pria asal Pontianak terlahir di dunia dengan keterbatasan penglihatan.

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/DANIEL DAMANIK
Eliaes Tanggan saat ditemui TribunJabar.co.id di penyerahan beasiswa Syamsi Dhuafa Foundation (SDF) di Bandung, Sabtu (12/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Lahir 27 tahun yang lalu, Eliaes Tanggan, pria asal Pontianak terlahir di dunia dengan keterbatasan penglihatan.

Ia masih memiliki Ayah, Ibu dan tiga orang saudara kandungnya.

Dari keempat anak yang dimiliki orang tuanya, hanya Eliaes yang memiliki keterbatasan penglihatan.

Istilah dunia kesehatan ialah Low Vision.

Menurut WHO, Low Vision adalah turunnya fungsi penglihatan seseorang secara permanen dan tidak dapat diperbaiki dengan bantuan kacamata atau alat bantu optik standar.

Eliaes sudah tujuh bulan berada di Kota Bandung untuk mengikuti pelatihan di Wyata Guna, Panti Tunanetra di Jalan Pajajaran Bandung.

Di tempat ini, Eliaes berlatih membaca huruf Braille dan belajar menjadi terapis pijat netra.

Eliaes bukan 100 persen buta, namun penglihatannya tidak sempurna.

Pasien low vision mengalami penurunan penglihatan yang bervariasi.

Mulai kurang dari 30 persen, hingga hanya mampu melihat cahaya dan jangkauan pandang yang dekat.

Eliaes memilki kemampuan melihat yang amat terbatas bahkan mendekati kebutaan.

Dia seringkali mengalami kesulitan dalam menjalani kegiatan sehari-hari, seperti berjalan di tempat umum, membaca buku, memasak dan sebagainya.

Eliaes juga memiliki keistimewaan, meskipun terbatas dalam melihat, namun dia bisa menggunakan dan memiliki telepon genggam (handphone).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved