Pilgub Jabar
Dedi Mulyadi Diserang Isu SARA, Siapa Otaknya dan Bagaimana Kata Nasdem?
Pokoknya kami sudah mengetahuinya secara mendetail. Kedua, sudah diusung tapi ingin juga direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA - Sekretaris DPD I Partai Golkar Jabar Ade Barkah menuding para pesaing Dedi Mulyadi, Ketua DPD I Partai Golkar Jabar dalam Pilgub Jabar ini telah melakukan kampanye hitam terhadap Dedi yang juga bakal calon gubernur.
Indikatornya, mulai menyebar kembali isu SARA yang ditujukan pada Dedi lewat sejumlah ustaz mengaku Gerakan Ulama (Gema) yang meminta DPP Partai Golkar menolak pencalonan Dedi Mulyadi.
Lalu, sejumlah pihak mengaku kader Partai Golkar menolak pencalonan Dedi. Padahal menurut Ade, kader tersebut sudah pindah partai. Ia juga menemukan pengumpulan massa di Kabupaten Pangandaran untuk menolak pencalonan Dedi.
Pelakunya, kata Ade, terafiliasi dengan partai yang sudah mengusung bakal calon gubernur.
Baca: Diundang Hadiri Peluncuran The Yudhoyono Institute, Presiden Jokowi: Saya Ada Acara Lain
Disinggung siapa dan pihak mana yang membiayai aksi-aksi tersebut, Ade enggan menjelaskannya. Lantas ketika disinggung pihak yang melakukan itu partai yang sudah mengusung calon gubernur yakni Partai Nasdem, ia enggan berkomentar lebih banyak.
"Pokoknya kami sudah mengetahuinya secara mendetail. Kedua, sudah diusung tapi ingin juga direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar dan menjegal Dedi Mulyadi dengan mengeluarkan isu SARA, sangat kotor," ujar Ade di Purwakarta, Kamis (10/8/2017)
Ketua DPD Partai Nasdem Jabar, Saan Mustofa menentang pernyataan Golkar yang tendensius dengan menyebut partai yang sudah mengusung bakal calon gubernur.
"Justru Nasdem yang suka jadi korban SARA. Bahkan saat kami mendeklarasikan Ridwan Kamil, tudingan SARA bertubi-tubi menyerang kami. Jadi jangan kait-kaitkan dengan kami," kata Saan melalui ponselnya.
Menurut Saan, Partai Nasdem menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan anti politik SARA karena itu mengancam desintegrasi bangsa. Ia juga membantah ada kader Partai Nasdem yang bermanuver berbaju Golkar menolak pencalonan Dedi.
"Bagi kami itu cara-cara tidak terpuji yang sangat kami tentang. Jadi kami mengharapkan di Pilgub Jabar tidak usah membawa isu SARA," ujar Saan.