Kisah Inspiratif
Kisah Kakek Renta Penjual Balon yang Tak Mau Repotkan Anaknya, Apalagi Mengemis di Jalanan
Fisiknya yang sudah menua seakan tidak membuatnya gentar untuk terus berjalan sepanjang yang ia mampu demi menjual balon yang dibawa olehnya dari. . .
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Sudah delapan tahun Abah Tarma (94) mengelilingi jalanan Kota Kembang untuk bertahan hidup mencari sesuap nasi dengan cara menjual balon.
Fisiknya yang sudah menua seakan tidak membuatnya gentar untuk terus berjalan sepanjang yang ia mampu demi menjual balon yang dibawa olehnya dari rumah.
Hasrat hati tentu berharap balonnya habis terjual, namun rezeki sudah diatur Tuhan yang Maha Kuasa, ia pun memilih pasrah dan tetap bersyukur meski balonnya dalam satu hari tak laku terjual.
Selain itu suaranya begitu berat menjawab pembeli yang menghampiri dan kemampuan pendengarannya sudah mulai berkurang.
Tak Biasa, Inilah 5 Gangster Wanita Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 5 Gak Nyangka! https://t.co/4qdbfL5tdM via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 30, 2017
Langkahnya nampak begitu berat, kakinya kusam, menggunakan sandal japit yang sudah mulai dekil.
Ketika ditemui TribunJabar.co.id, di Jalan Sultan Agung Tirtayasa, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Abah Tarma menceritakan bahwa dia sangat bersyukur bisa berjualan balon ketimbang harus mengemis di jalanan.
"Malu lah kalau ngemis, selagi bisa berusaha kenapa harus mencari rezeki dengan berharap belas kasihan," ujar Abah Tarma kepada TribunJabar.co.id, di Jalan Sultan Agung Tirtayasa, Senin (31/7/2017).
Orang Tua Wajib Waspada, Bocah 3 Tahun Ini Alami Hal Mengerikan Saat Tidur Siang https://t.co/MF3oSitgIE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 30, 2017
Selain itu ia mengaku enggan jika harus minta pada anak anaknya yang sudah punya kesibukan dan keperluannya masing masing.
Sekarang lansia asal Kabupaten Garut ini mengontrak di rumah petak di kawasan Jalan Progo Kota Bandung.
Setiap hari ia harus meniup balon untuk dijual, padahal diakuinya ia sudah tidak sanggup untuk meniup balon-balonnya.
Balon dengan beberapa figur kartun ia jual seharga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Masih Ingat Emir Mahira 'Garuda di Dadaku'? Lihat Perubahannya Sekarang, Bikin Pangling! https://t.co/5PlF51TgIB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 31, 2017