Persib Bandung

Efek Pemain Muda Main Bareng Essien, Bisa Bagus atau Malah Down

Persib Bandung memiliki komposisi skuat yang 'unik' musim ini. Itu adalah imbas dari regulasi yang diterapkan PSSI di LIga 1 2017.

Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR / DENI DENASWARA
Bintang baru Persib Bandung, Carlton Cole tengah meng-heading bola. Ia mencetak satu gol untuk kemenangan 7-0 Persib Bandung dalam uji coba lawan Persika Karawang di Stadion GBLA, (5/4/2017). 

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Persib Bandung memiliki komposisi skuat yang 'unik' musim ini. Itu adalah imbas dari regulasi yang diterapkan PSSI di LIga 1 2017. Satu di antaranya adalah 'jurang' pengalaman antarpemain.

Di satu sisi, Persib dipenuhi pemain kaya pengalaman. Dua pendatang baru, Michael Essien dan Carlton Cole berlabel pemain bintang yang malang melintang di sepak bola Eropa.

Di sisi lain, skuat Maung Bandung dihuni pemain minim pengalaman seperti Henhen Herdiana, Ahmad Subagja Basith, Angga Febryanto, Agung Mulyadi, dan Puja Abdillah.

Yang pasti, dalam tiap laga Persib, tiga di antara pemain itu mendapat jatah bermain selama 45 menit. Itu berarti, mereka punya kans tampil satu panggung dengan Essien dan Cole. Mereka bisa tampil karena dua pemain U-23, Febri Hariyadi dan Gian Zola sedang fokus bersama tim nasional Indonesia U-22.

Eks pemain Persib, Dadang Kurnia, menyebut 'jurang' seperti itu amat sulit dijembatani. "Berat pemain U-23 (minim pengalaman) langsung tampil di level satu. Belum saatnya untuk mereka karena seharusnya masih di level dua," kata Dadang di Lapangan Lodaya, Jalan Lodaya, Kota Bandung, belum lama ini.

Efek positif dan negatif tampil satu panggung dengan pemain bintang sama besarnya. "Apabila (pemain U-23) bermain jelek, mereka bisa bangkit tapi bisa juga amat down," ujar Dadang.
Hal terbaik yang mesti dibuat para U-23 adalah rajin latihan dan punya keinginan kuat untuk belajar dari pemain yang lebih berpengalaman tapi tidak mudah berpuas diri. "Sering sekali pemain muda lupa diri kalau jadi bagian dari tim besar, merasa tak perlu kerja keras lagi," ujarnya.

Seolah mengamini Dadang, arsitek skuat Persib, Djadjang Nurdjaman, menilai timnya belum cukup padu. Terutama, adaptasi pemain-pemain U-23. Kendala utama masih soal mental bertanding.

"Agung mainnya tidak begitu (jelek olah bolanya), tapi masih nervous," kata Djanur, sapaan sang pelatih.

Begitu pula Basith bahkan termasuk Henhen yang cukup punya jam terbang di Piala Presiden lalu. Untuk itu, dia berusaha membuat pendekatan personal dengan para pemain itu. "Saya juga beri mereka kepercayaan dan kesempatan agar tampil," ujarnya.

Djanur menurunkan Henhen, Basith, dan Agung sejak kick off. Agung digantikan Puja di pertengahan babak pertama.

Namun, persoalan tak hanya dialami Djadjang. Seluruh pelatih merasakan problem yang sama karena setiap tim peserta Liga 1 diharuskan mengontrak minimal lima pemain U-23 dan menurunkan tiga di antaranya tak boleh kurang dari 45 menit dalam setiap pertandingan. (tom)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved