Peresmian Air Mancur Sri Baduga
Penonton Berjubel, Tapi Petugas Pengamanan Sedikit
Pengunjung yang datang diibaratkan mirip penonton yang datang ke Stadion Si Jalak Harupat atau Stadion Siliwangi saat pertandingan Persib.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
PURWAKARTA, TRIBUN - Dinas Pariwisata Purwakarta dan petugas pengamanan pengunjung Situ Buleud saat peresmian Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta, Sabtu (18/2) malam, dianggap warga tidak maksimal memberikan pelayanan. Saat itu, diyakini 30 ribuan warga berjubel di kawasan Situ Buleud.
Dalam satu sesi pertunjukan, Situ Buleud menampung sekitar 8 ribu pengunjung yang duduk dan berdiri. Kemarin, pertunjukan digelar hingga tiga kali berakhir pukul 22.40.
"Polisi, Satpol PP, dan Dishub Purwakarta yang mengamankan sedikit sekali, sedangkan pengunjung yang datang banyak banget, sampai-sampai di jalan raya di luar Situ Buleud berdesak-desakan," ujar Somantri (35), warga asal Kota Bekasi, saat ditemui di halaman Kantor DPC PDI-P Purwakarta, Minggu (19/2) dini hari.
Pengunjung yang datang, kata dia, diibaratkan mirip penonton yang datang ke Stadion Si Jalak Harupat atau Stadion Siliwangi saat pertandingan Persib Bandung. "Ini mah hampir mirip kaya habis nonton Persib di stadion," katanya.
Menurut pantauan Tribun, saking berdesakan, ada warga yang nekat memanjat pagar Taman Situ Buleud. "Ada yang manjat dibiarin sama polisi, satpol, dan Dishub," katanya.
Hal senada dikatakan Indriyanti (28), warga Kabupaten Subang. Menurutnya, saat warga berdesak-desakan, polisi dan petugas keamanan lainnya terpusat di satu titik, tidak menyebar.
"Harusnya di tengah desak-desakan ada pengamanan juga supaya tidak ada dorong-dorongan," kata Indri. Ia mengaku sempat terjatuh karena dorongan dari belakang.
Rizki Firmansah (40), warga Kabupaten Karawang, menyesalkan panitia, dalam hal ini Dinas Pariwisata Purwakarta, tidak menyediakan layar di luar area Situ Buleud.
"Sudah mah petugas keamanannya sedikit, ditambah lagi panitianya salah karena tidak sediakan layar di luar. Harusnya disediakan layar di luar supaya yang belum kebagian masuk bisa lihat di luar dengan tertib," ujar Rizki saat ditemui di halaman BKPP Jabar.
Anggara (32) mengatakan hal sama. Menurutnya, sejak di dalam Situ Buleud pengunjung sudah berdesakan. Namun, di dalam petugas keamanan sedikit yang terlihat. "Di dalam juga polisinya dikit sekali, padahal di dalam penonton sudah berdesakan," katanya.
Pada peresmian itu, Hj Indra Kusumawati (42) meninggal setelah keluar dari Situ Buleud seusai menyaksikan sesi pertama pertunjukan air mancur. Ia diduga kelelahan dan terkena serangan jantung. Ia meninggal saat dibawa ke RS Bayu Asih.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan santunan Rp 25 juta kepada keluarga korban dan meminta maaf. Dedi menemui keluarga korbandi UGD RSUD Bayu Asih. (men)