Pembagian Beras Raskin di Bandung Dihapus, Diganti dengan Voucher Elektronik
Kepala Dispertapa Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan dengan e-voucher ini, bisa membeli beras pandan wangi, . . .
Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kabar gembira bagi warga Kota Bandung khususnya keluarga kurang mampu karena mulai 2017 tak ada lagi pembagian beras miskin (raskin).
Jatah raskin di Kota Bandung akan diganti dengan voucer elektronik (e-voucher) senilai Rp 110 ribu setiap bulannya.
Warga bisa memilih beras sesuai selera bahkan voucher bisa juga membeli telur.
Kepala Dispertapa Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan dengan e-voucher ini, bisa membeli beras pandan wangi, rajalele, atau beras jenis apa saja, serta bisa dibelanjakan untuk membeli telur.
"Setiap bulan voucher akan terisi Rp 110 ribu jika tidak terpakai tidak hilang," ujar Elly.
Untuk mendapatkan e-voucher ini, masyarakat tidak usah mengantre karena pembagian kartu sudah diatur bank. Voucher juga tiap bulan sudah diisi otomatis oleh bank.
"Bank juga memverifikasi data warga miskin, sehingga kami tidak melakukan verifikasi ulang," ujar Elly.
Elly megatakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) akan melakukan uji coba penggunaan e-voucher sebagai pengganti raskin reguler di 44 kota dan kabupaten di Indonesia.
"Di Jawa Barat hanya enam Kota di antaranya Kota Bandung dan Cimahi sedangkan Kabupaten Bandung masih pembagian raskin reguler," ujar Elly.
Elly mengatakan Kota Bandung mendapat jatah e-voucher 69.878 RTS, jumlah ini meningkat dibanding penerima raskin 62.255 RTS. (tsm)
Apakah program e-voucher ini akan lebih baik dibandingkan pembagian raskin? Dimana voucher itu bisa dibelanjakan? Baca selengkapnya di Koran Tribun Jabar edisi Rabu (21/12/2016).