Pasar
Di Purwakarta Paling Lengkap, Tapi Pasar Rebo juga Paling Kumuh
SEBAGAI pasar yang berada tepat di pusat kota, kawasan Pasar Rebo harus ditata dengan baik oleh pemerintah.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID --- Keberadaan Pasar Rebo jadi sumber kemacatan pusat kota Kabupaten Purwakarta.
Hilir mudik pedagang pasar, parkir sembarangan yang memakai badan jalan hingga banyaknya angkutan kota yang berhenti sembarangan di kawasan itu.
Sejumlah pengguna jalan raya yang melintasi dan berkunjung ke Pasar Rebo mengeluhkan kondisi itu.Herman Suryana (40), pengguna kendaraan kerap terjebak kemacetan saat melintasi Pasar Rebo.
"Penyebabnya banyak kendaraan parkir sampai memakan badan jalan," ujar Herman di Pasar Rebo, Mingggu (13/12/2015).
Menurutnya, sebagai pasar yang berada tepat di pusat kota, kawasan Pasar Rebo harus ditata dengan baik oleh pemerintah.
"Harusnya kawasan lalu lintas di Pasar Rebo ini lebih ditata lagi, jangan jadi sumber macet," kata Herman.
Rima Kusumawati (45), yang ditemui Tribun di Pasar Rebo tengah belanja mengatakan selain sumber kemacetan, Pasar Rebo juga satu-satunya pasar yang kumuh.
Seperti diketahui, di kawasan Purwakarta kota terdapat empat pasar tradisional, yakni Pasar Jumat, Pasar Leuwi Panjang, Pasar Simpang dan Pasar Rebo.
"Yang paling lengkap di Pasar Rebo, tapi Pasar Rebo juga paling kumuh. Kalau pasar lainnya memang lebih baik dari Pasar Rebo, pasar ini juga paling mudah diakses dibanding pasar lainnya," katanya.
Ia menyayangkan pasar itu dibiarkan tak terurus hingga mengganggu kenyamanan kota. Apalagi, kekumuhan Pasar Rebo semakin menjadi kalau sudah turun hujan.
"Silahkan datang sendiri kalau hujan ke dalam pasar, makin kumuh dan tak terawat," ujar Sofian (50), pengunjung pasar.
Bahkan, ia menilai Pemkab Purwakarta yang selama ini gencar mengubah wajah kota, namun menurutnya pemerintah tidak bisa berbuat banyak. "Pak Bupati Purwakarta kayanya gagal benahi Pasar Rebo," ujar dia. (*)