Catut Nama Pesiden

Biar Jelas! Poin-poin yang Diminta Setya Novanto kepada PT Freeport Itu Seperti Ini

"Tindakan ini bukan saja melanggar tugas dan tanggung jawab seorang anggota dewan..."

Editor: Dicky Fadiar Djuhud
kompas.com/ist
Laporan Menteri ESDM Sudirman Said terhadap Ketua DPR Setya Novanto terkait pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden ke Mahkamah Kehromatan Dewan (MKD) 

JAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Di dalam laporan yang disampaikan Sudirman Said, Setya Novanto disebutkan meminta agar PT Freeport memberikan saham kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Novanto juga meminta agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timka, dan meminta PT Freeport menjadi investor sekaligus off taker (pembeli) tenaga listrik yang dihasilkan dalam proyek tersebut.

Sudirman dalam surat tidak menyebut jumlah saham PT Freeport yang diminta Novanto.

Namun, sebelumnya saat wawancara dengan media, dia menyebut saham 11 persen akan diberikan ke Presiden dan 9 persen akan diberikan ke Wapres.

Seluruh kronologis peristiwa pertemuan bos Freeport dengan Novanto dan Reza Chalid disebutkan Sudirman berasal dari pimpinan Freeport.

Pasalnya, sudah sejak lama Sudirman meminta kepada pimpinan Freeport untuk melaporkan setiap interaksi dengan pemangku kepentingan utama.

Hal itu ditujukan guna menjaga agar keputusan apa pun diambil secara transparan, mengutamakan kepentingan nasional, dan bebas dari campur tangan pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan pribadi.

Menurut Sudirman, sikap yang ditunjukan Novanto dengan menjanjikan sesuatu kepada Freeport, sangat tidak patut untuk dilakukan.

"Tindakan ini bukan saja melanggar tugas dan tanggung jawab seorang anggota dewan karena mencampuri tugas eksekutif, tetapi juga mengandung unsur konflik kepentingan. Lebih tidak patut lagi, tindakan ini melibatkan pengusaha swasta yang secara aktif terlibat dalam membicarakan hal-hal yang saua uraikan di atas," papar Sudirman.

Dengan melaporkan kasus ini ke DPR, Sudirman yakin MKD bisa bekerja profesional demi menjaga kehormatan parlemen.

Sudirman juga mengungkapkan alasannya memutuskan melaporkan peristiwa itu karena dia berkepentingan untuk membersihkan praktik "pemburu rente".

Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang, sebelumnya enggan menyebutkan identitas pengusaha yang mendampingi Novanto.

Namun, dia menyebutkan pengusaha tersebut adalah seorang pengusaha minyak dan tambang terkenal.

"Dia seorang pengusaha minyak, tambang, dan sebagainya. Dia pengusaha yang cukup terkenal di Indonesia," kata Junimart. (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved