Bos KAI 'Curhat' Kondisi Kereta

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Persero Ignasius Jonan mengatakan keprihatinannya terhadap kondisi kereta api jarak jauh di Indonesia.

Editor: Darajat Arianto
JAKARTA, TRIBUN - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Ignasius Jonan mengatakan keprihatinannya terhadap kondisi kereta api jarak jauh di Indonesia. Sejak Indonesia merdeka 68 tahun yang lalu, kereta api jarak jauh khususnya jenis ekonomi tetap tidak memakai pendingin udara atau air conditioner (AC).

"Ini tidak kreatif, masa kereta api kita sejak 68 tahun sudah merdeka, tetap tidak memakai AC," kata Jonan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (4/3/2013).

Jonan mengaku ingin meningkatkan pelayanan kualitas kereta api jarak jauh tersebut. Sampai saat ini, pihaknya menganggap hanya mengurus masalah tersebut sendiri. Padahal sesuai Peraturan Presiden nomor 53/2012 pasal 27 ayat 3 dikemukakan bahwa biaya untuk investasi di kereta api dibiayai terlebih dahulu oleh PT Kereta Api Indonesia dan menjadi kewajiban pemerintah.

Namun hingga saat ini, dana tersebut tidak pernah dicairkan ke perseroan. "Sampai saat ini, kami tidak pernah mendapat dana operasional dari negara. Ini semua kami biayai sendiri," tambahnya.

Dengan kondisi tersebut, perseroan memilih untuk membebankan biaya operasional kepada penumpang. Contohnya yaitu menaikkan tarif tiket commuter line di Jabodetabek dari semula Rp 6.000 menjadi Rp 8.000. Sementara kereta api ekonomi naik dari Rp 1.500 menjadi Rp 2.000 per sekali jalan. "Sebab, tarif ini sudah tidak naik sejak 12 tahun lalu," katanya.

Sementara untuk tiket kereta jarak jauh antar kota antarprovinsi, harganya tergantung jarak dan tetap tidak memakai pendingin udara (AC). Jonan mengatakan hal tersebut karena ketiadaan dana operasional untuk menambah AC tersebut di kereta.

"Sekarang 60-70 persen kereta sudah pakai AC. Tahun ini semua armada kereta akan dipasang AC, dengan atau tanpa anggaran dari negara," jelasnya.  (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved