'Bidik 3 Pejabat Butuh Ketegasan dan Anti Suap'

Membidik 3 pejabat di Jawa Barat bukan perkara mudah bagi Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat. Selain pada gilirannya bakal

Penulis: Dicky Fadiar Djuhud | Editor: Darajat Arianto
BANDUNG, TRIBUN - Membidik 3 pejabat di Jawa Barat bukan perkara mudah bagi Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat. Selain pada gilirannya bakal bersentuhan dengan banyak orang yang berkepentingan, tak dimungkiri kekhawatiran bila sudah dicokok yang bersangkutan bisa bebas.

Oleh karena itu, Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol Anang Pratanto di Graha Bhayangkara, Jalan Cicendo, Bandung, mengungkapkan, perlunya sinergitas disetiap sektor. Tak lain agar tidak ada intervensi saat menangkap pejabat publik yang didapuk sebagai pengguna narkoba tersebut. 

Hal itu dikemukakan Anang seusai menjadi narasumber di acara "Peran serta Bhayangkari dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap (P4GN) di wilayah hukum Jawa Barat, 19 - 21 Februari 2013."

"Dibutuhkan ketegasan dan anti suap. Diberbagai sektor, mulai dari misalnya, kalapas harus takut atau polisi juga takut. Narkotik ini sudah luar biasa, extra ordinary. BNN targetnya jaringan, 1 tahun 5 kasus. Untuk penegakan hukum leading sector-nya polisi," ujar Kepala BNNP Jabar, Selasa (19/2).

Diberitakan sebelumnya, BNNP Jawa Barat saat ini tengah melakukan pengintaian dan membidik beberapa pejabat di Jawa Barat yang didapuk sebagai pengguna narkoba. 

Selama satu bulan ini, meskipun enggan memberikan bocoran identitas yang bersangkutan, BNNP mengintai pejabat legislatif, eksekutif, bupati, dan ketua DPRD.  Target BNNP tahun ini, salah satunya mencokok para pejabat yang didapuk sebagai pengguna narkoba. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk penangkapan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved